WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (7/7/2025) kembali menetapkan kebijakan tarif impor ke 14 negara, termasuk ke Indonesia
Indonesia sendiri terkena tarif 32 persen untuk barang yang masuk ke "Negeri Paman Sam" mulai 1 Agustus.
Akan tetapi, Trump baru-baru ini mengungkapkan kemungkinan bahwa tenggat waktu tersebut masih bisa fleksibel dan jendela negosiasi masuh terbuka.
Baca juga: Tak Ada Pengurangan, Trump Tetap Kenakan Indonesia Tarif 32 Persen
Hal tersebut disampaikan Trump ketika makan malam dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Senin.
Saat ditanya wartawan mengenai tenggat waktu 1 Agustus sudah, Trump menuturkan bahwa tenggat tersebut belum 100 persen pasti.
"Saya akan mengatakan tegas, tetapi tidak 100 persen tegas," kata Trump, sebagaimana dilansir AFP.
Trump juga menambahkan bahwa pintu negosiasi masih terbuka jika negara-negara yang bersangkutan mengajukan tawaran yang membuat AS senang.
Baca juga: Penjelasan Tarif Trump dan Dampaknya terhadap Ekonomi Indonesia
"Saya akan mengatakan final. Tetapi jika mereka mengajukan tawaran yang berbeda, dan saya menyukainya, maka kami akan melakukannya," jelasnya.
Sebelumnya, Trump mengumumkan tarif impor yang luas kepada banyak negara pada 2 April, termasuk tarif dasar sebesar 10 persen untuk semua negara.
Namun, ia segera menangguhkan semua tarif di atas 10 persen selama 90 hari menyusul gejolak di pasar.
Tarif tersebut akan berlaku kembali pada Rabu (9/7/2025) waktu AS dan Trump mengirimkan pemberitahuan ke berbagai negara sebelum batas waktu tersebut.
Baca juga: 14 Negara Kena Tarif Trump, Indonesia Tertinggi ke-7
Diberitakan Kompas.com, Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memastikan, pemerintah Indonesia bakal melanjutkan negosiasi pengenaan tarif impor 32 persen dengan AS.
Hasan Nasbi menyebutkan, tim negosiasi tersebut kini sudah berada di Washington DC, AS, untuk kembali melakukan negosiasi.
"Tim negosiasi kita sudah berada di (Washington) DC. Pagi ini tim negosiasi kita yang akan melanjutkan diskusi itu sudah berada di DC," kata Hasan dalam konferensi pers di Gedung Kwarnas, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Hasan menuturkan, negosiasi akan dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Baca juga: Pimpinan DPR Harap Pemerintah Segera Negosiasi soal Tarif Impor AS ke Indonesia
Airlangga saat ini sedang dalam perjalanan dari Rio de Janeiro, Brasil, menuju AS, setelah mendampingi Presiden Prabowo Subianto pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS.
Hasan melanjutkan, pengumuman terbaru dari Trump justru membuktikan masih ada ruang negosiasi yang lebih panjang.
Pasalnya, lewat pengumuman tersebut, Trump memberikan tenggat waktu pengenaan tarif tersebut mulai 1 Agustus 2025.
Baca juga: Perjalanan Trump Beri Tarif 32 Persen untuk RI, Berlaku 1 Agustus 2025
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini