Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Pakistan Tewaskan 50 Orang

Kompas.com - 15/08/2025, 17:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

ISLAMABAD, KOMPAS.com – Hujan monsun deras memicu tanah longsor dan banjir bandang di Pakistan bagian utara, menewaskan sedikitnya 50 orang dalam 24 jam terakhir, Jumat (15/8/2025).

Otoritas Manajemen Bencana Provinsi Khyber Pakhtunkhwa melaporkan, sebagian besar korban jiwa tercatat di wilayah pegunungan provinsi tersebut.

“Sebanyak 43 orang meninggal, mayoritas akibat rumah yang hanyut dan runtuh,” kata otoritas setempat.

Baca juga: Perang Drone India-Pakistan Picu Perlombaan Senjata Baru di Asia

Di wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan, tujuh orang dilaporkan tewas akibat bencana yang sama, menurut keterangan Otoritas Manajemen Bencana regional.

Hujan deras di distrik Bajaur, wilayah barat laut Pakistan, menghanyutkan beberapa rumah dan menewaskan sedikitnya 18 orang.

“Sejumlah warga lainnya terpaksa mengungsi,” ujar otoritas bencana Khyber Pakhtunkhwa kepada AFP.

Badan Meteorologi Pakistan mengeluarkan peringatan hujan lebat untuk wilayah barat laut dan mengimbau masyarakat menghindari paparan yang tidak perlu ke daerah-daerah rentan.

Musim monsun membawa sekitar tiga perempat curah hujan tahunan Asia Selatan. Meski penting bagi pertanian dan ketahanan pangan, fenomena ini juga kerap memicu bencana.

Sejak awal musim panas tahun ini, hujan deras yang digambarkan “tidak biasa” oleh pihak berwenang telah menewaskan lebih dari 320 orang di Pakistan, hampir setengahnya anak-anak. Sebagian besar korban meninggal akibat rumah runtuh, banjir bandang, dan sengatan listrik.

Baca juga: Tentara Pakistan Tewaskan 30 Anggota Taliban yang Ingin Menyeberang dari Afghanistan

Provinsi Punjab, wilayah berpenduduk hampir setengah dari total 255 juta jiwa Pakistan, mencatat curah hujan pada Juli 73 persen lebih tinggi dibanding tahun lalu. Jumlah korban jiwa di provinsi ini juga melampaui total kematian sepanjang musim hujan sebelumnya.

Tanah longsor dan banjir bandang merupakan bencana yang umum terjadi selama musim hujan, yang biasanya berlangsung dari Juni hingga akhir September.

Namun, para ilmuwan menilai perubahan iklim membuat peristiwa cuaca ekstrem di seluruh dunia semakin sering dan intens.

Pada 2022, banjir bandang besar menenggelamkan sepertiga wilayah Pakistan dan menewaskan 1.700 orang.

Negara ini kini termasuk salah satu yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, dengan frekuensi bencana alam yang terus meningkat.

Sementara di wilayah Kashmir yang dikelola India, tim penyelamat pada Jumat mengevakuasi jenazah dari lumpur dan puing-puing pascabencana banjir bandang di sebuah desa di Himalaya.

Baca juga: Badai Terjang Pakistan, 14 Tewas dan Lebih dari 100 Orang Terluka

 

Peristiwa di Kashmir India tersebut menewaskan sedikitnya 60 orang dan menghanyutkan puluhan lainnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau