Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taktik Ukraina Bom Jembatan Crimea Gagal, Ketahuan Rusia dari Mobil

Kompas.com - 18/08/2025, 18:59 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com – Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) pada Senin (18/8/2025) mengumumkan bahwa pihaknya berhasil menggagalkan upaya Ukraina untuk meledakkan Jembatan Crimea.

Rencana pengeboman itu dilakukan menggunakan mobil Chevrolet Volt yang di dalamnya disembunyikan alat peledak rakitan berkekuatan besar.

Kendaraan itu masuk ke Rusia dari Ukraina melalui sejumlah negara transit, sebelum melintasi pos perbatasan Verkhny Lars di perbatasan Georgia–Ossetia Utara-Alania.

Baca juga: Usai Serang Pesawat Rusia, Ukraina Ledakkan Jembatan Crimea dari Bawah Laut

“FSB berhasil mengungkap rencana itu tepat waktu, mendeteksi dan menetralkan bahan peledak yang disembunyikan di dalam mobil Chevrolet Volt, serta menahan semua pihak yang terlibat dalam pengirimannya ke Rusia,” demikian pernyataan resmi FSB.

Modus “pengemudi bunuh diri”

Laporan menyebutkan bahwa mobil bom tersebut awalnya dibawa dengan truk pengangkut mobil menuju wilayah Krasnodar.

Rencananya, kendaraan itu akan diserahkan kepada pengemudi lain untuk dikendarai melintasi Jembatan Crimea.

Namun, pengemudi itu tidak mengetahui bahwa dirinya telah dijadikan “pelaku bom bunuh diri".

Serangan kedua sejak awal 2025

Cuplikan video ini diambil dari rekaman selebaran yang dirilis oleh Dinas Keamanan Ukraina pada 3 Juni 2025, yang diduga memperlihatkan ledakan Jembatan yang menghubungkan Crimea dengan Rusia setelah operasi khusus oleh Dinas Keamanan Ukraina.UKRAINIAN SECURITY SERVICE via AFP Cuplikan video ini diambil dari rekaman selebaran yang dirilis oleh Dinas Keamanan Ukraina pada 3 Juni 2025, yang diduga memperlihatkan ledakan Jembatan yang menghubungkan Crimea dengan Rusia setelah operasi khusus oleh Dinas Keamanan Ukraina.

FSB menegaskan bahwa serangan ini merupakan upaya kedua Ukraina menyerang Jembatan Crimea sejak awal 2025.

Sebelumnya pada 2 April, otoritas Belarus menggagalkan upaya penyelundupan lebih dari 500 kilogram bahan peledak sintetis yang juga diarahkan ke Crimea.

Kepala Republik Crimea, Sergey Aksyonov, menyampaikan apresiasi kepada aparat keamanan yang mencegah serangan tersebut.

“Saya berterima kasih kepada para petugas FSB yang mencegah aksi teror di Jembatan Crimea. Upaya ini jelas ditujukan untuk merusak proses negosiasi penyelesaian konflik,” ujarnya.

Baca juga: Soal Crimea yang Dicaplok Rusia, Trump Salahkan Obama

Pernyataan senada juga datang dari Rodion Miroshnik dari Kementerian Luar Negeri Rusia. Ia menuding tindakan Kyiv sebagai sabotase politik.

“Tindakan Kyiv diarahkan untuk menggagalkan negosiasi mengenai penyelesaian konflik Ukraina,” kata Miroshnik.

Diketahui, Jembatan Crimea, yang menghubungkan Rusia dengan Semenanjung Crimea, sejak lama menjadi target utama Ukraina.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau