WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu (17/8/2025) menegaskan, Ukraina tidak akan pernah mendapatkan kembali Semenanjung Crimea yang direbut Rusia sejak 2014.
Pernyataan itu ia sampaikan melalui unggahan di platform Truth Social, beberapa jam sebelum pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih, Senin (18/8/2025) waktu setempat.
“Ingat bagaimana semuanya dimulai. Tidak ada pengembalian Crimea yang diberikan Obama (12 tahun lalu, tanpa satu tembakan pun!), dan UKRAINA TIDAK AKAN BERGABUNG DENGAN NATO. Beberapa hal tidak akan pernah berubah!!!” tulis Trump, dikutip dari BBC.
Baca juga: Soal Crimea yang Dicaplok Rusia, Trump Salahkan Obama
Trump menambahkan, Zelensky bisa menghentikan perang dengan Rusia kapan saja jika bersedia menerima kondisi tersebut.
“Presiden Zelensky dari Ukraina bisa mengakhiri perang dengan Rusia segera, jika dia mau, atau dia bisa terus bertempur,” imbuh Trump.
Pertemuan tiga jam itu bertujuan membahas gencatan senjata dan penyelesaian perang Ukraina, tetapi tidak membuahkan hasil.
Sebelum Trump kembali menjabat sebagai presiden pada Januari 2025, negara-negara anggota NATO sudah sepakat mendukung keanggotaan Ukraina dalam aliansi. Hal inilah yang disebut Trump tidak akan pernah terwujud.
Baca juga: Apa itu NATO dan Bagaimana Perannya dalam Konflik Rusia Ukraina?
Trump menyebut agenda tersebut sebagai momen penting.
"Hari besar di Gedung Putih besok. Belum pernah terjadi begitu banyak pemimpin Eropa datang dalam satu waktu. Suatu kehormatan besar bagi saya untuk menjamu mereka," ujarnya.
Namun, sumber diplomatik menyebut para pemimpin Eropa khawatir Zelensky akan ditekan untuk menerima syarat tertentu. Hal ini mengingat Ukraina tidak dilibatkan dalam pertemuan Trump dan Putin di Alaska.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio membantah spekulasi tersebut. Ia menyatakan kepada CBS bahwa anggapan Zelensky akan diintimidasi Trump hanyalah “narasi media bodoh”.
Invasi skala penuh Rusia ke Ukraina dimulai sejak Februari 2022. Hingga kini, Rusia telah menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina, termasuk Crimea yang dianeksasi lebih dari satu dekade lalu.
Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang, Termasuk Berebut Crimea?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini