Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Makin Batasi WNA di AS, Kini Akan Perpendek Masa Visa Pelajar dan Jurnalis

Kompas.com - 28/08/2025, 11:51 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber Kyodo News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana memperketat aturan terkait visa untuk pelajar internasional, peserta program pertukaran, dan jurnalis asing.

Rencana yang diumumkan pada Rabu (27/8/2025) oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) ini menjadi bagian dari upaya administrasi Trump memperketat imigrasi di seluruh negeri.

Dalam rencana tersebut, pemegang visa F (pelajar internasional) dan visa J (program pertukaran) akan dibatasi masa tinggalnya maksimal empat tahun.

Baca juga: 55 Juta Visa AS Masuk Radar Pengawasan Trump, Terancam Dicabut Sewaktu-waktu

Sementara untuk visa I yang diberikan kepada jurnalis asing hanya berlaku 240 hari, dengan pengecualian untuk jurnalis asal China yang hanya boleh tinggal 90 hari di wilayah AS.

“Selama ini Amerika Serikat terlalu lama membiarkan pelajar asing dan pemegang visa lainnya tinggal hampir tanpa batas waktu,” kata DHS dalam pernyataan resmi.

“Praktik ini menimbulkan risiko keamanan, menghabiskan dana pajak dalam jumlah besar, dan merugikan warga AS,” imbuhnya.

DHS menegaskan, aturan baru ini akan mengakhiri “penyalahgunaan” tersebut dengan membatasi durasi tinggal pemegang visa tertentu.

“Langkah ini akan meringankan beban pemerintah federal dalam mengawasi pelajar asing dan riwayat mereka,” lanjut pernyataan itu.

Rencana serupa pernah ditarik

Upaya serupa pernah dilakukan menjelang akhir masa jabatan pertama Trump pada 2020.

Namun, proposal tersebut ditarik pada 2021 oleh pemerintahan Presiden Joe Biden setelah mendapat penolakan keras dari kalangan perguruan tinggi dan berbagai institusi.

Dalam proposal terbaru, DHS akan membuka masa komentar publik selama 30 hari.

Baca juga: Masuk AS Makin Mahal, Trump Kenakan “Visa Integrity Fee”

Pemegang visa F, J, dan I nantinya masih bisa mengajukan perpanjangan status hukum mereka setelah periode awal berakhir.

Alasan keamanan dan lonjakan jumlah pemegang visa

Ilustrasi foto ini menunjukkan cap visa pada paspor orang asing di Los Angeles pada 6 Juni 2020. Amerika Serikat mengatakan pada 6 Juli tidak akan mengizinkan siswa asing untuk tetap di negara itu jika semua kelas mereka dipindahkan secara online pada musim gugur selama krisis virus corona.CHRIS DELMAS / AFP Ilustrasi foto ini menunjukkan cap visa pada paspor orang asing di Los Angeles pada 6 Juni 2020. Amerika Serikat mengatakan pada 6 Juli tidak akan mengizinkan siswa asing untuk tetap di negara itu jika semua kelas mereka dipindahkan secara online pada musim gugur selama krisis virus corona.

Selain alasan keamanan publik, DHS menyebut kesulitan memantau dan mengawasi imigran non-permanen sebagai pertimbangan kebijakan tersebut.

“Kemampuan kami untuk memantau peningkatan jumlah pemegang visa F, J, dan I semakin terbatas,” tulis DHS.

Data 2023 menunjukkan, terdapat lebih dari 1,6 juta kedatangan dengan status visa pelajar (F), melonjak jauh dibanding 260.000 pada tahun ajaran 1980-1981.

Sementara pemegang visa I untuk jurnalis mencapai 32.470 orang pada 2023, naik signifikan dibanding 16.753 orang pada 1985.

Baca juga: Vietnam Bebaskan Visa bagi Miliarder, Akademisi, dan Pakar Teknologi

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau