Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Cabut 6.000 Visa Pelajar Termasuk yang Dianggap Antisemit

Kompas.com - 19/08/2025, 08:25 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mencabut lebih dari 6.000 visa pelajar internasional karena dianggap melakukan pelanggaran hukum dan masa tinggal yang melebihi batas.

Instansi tersebut mengatakan, mayoritas pelanggaran terkait dengan penyerangan, mengemudi di bawah pengaruh alkohol (DUI), perampokan, dan dukungan terhadap ekstremis.

Meskipun Deplu AS tidak menjelaskan secara rinci apa yang dimaksud "dukungan terhadap ekstremis", pemerintahan Trump menargetkan beberapa pelajar yang melakukan unjuk rasa mendukung Palestina, dengan alasan mereka dianggap mengekspresikan perilaku antisemit.

Baca juga: Wali Kota Athena dan Dubes Israel Terlibat Adu Mulut soal Grafiti Antisemit

Dari 6.000 visa pelajar yang dicabut, Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa sekitar 4.000 dicabut karena dianggap melanggar hukum.

Sekitar 200-300 visa lainnya juga dicabut karena INA 3B, kata Departemen Luar Negeri.

INA 3B merujuk pada kode yang mendefinisikan "aktivitas ekstremis" secara luas sebagai tindakan yang membahayakan nyawa manusia atau melanggar hukum AS.

Langkah pencabutan visa pelajar ini dilakukan di saat pemerintahan Donald Trump terus menindak imigrasi dan pelajar internasional.

Awal tahun ini, pemerintahan Trump menghentikan penjadwalan janji visa untuk pelajar internasional.

Pada Juni, ketika janji visa dimulai kembali, mereka mengumumkan bahwa semua pelamar dilarang menggembok akun media sosial mereka untuk pemeriksaan lebih ketat.

Baca juga: Netanyahu Sebut Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus AS sebagai Antisemit

Pemerintah AS mengatakan, akan mencari "indikasi permusuhan terhadap warga, budaya, pemerintah, lembaga, atau prinsip-prinsip pendirian Amerika Serikat".

Petugas Departemen Luar Negeri juga diarahkan untuk memeriksa orang-orang yang "menganjurkan, membantu, atau mendukung ekstremis asing dan ancaman lain terhadap keamanan nasional; atau yang melakukan pelecehan atau kekerasan anti-Semit yang melanggar hukum".

Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan kepada anggota parlemen pada Mei bahwa ia memperkirakan ribuan visa pelajar telah dicabut sejak Januari.

"Saya tidak tahu jumlah terbaru, tetapi kemungkinan masih ada yang harus dilakukan," kata Rubio kepada anggota parlemen AS pada 20 Mei.

"Kami akan terus mencabut visa orang-orang yang berada di sini sebagai tamu dan mengganggu fasilitas pendidikan tinggi kami," tambahnya.

Partai Demokrat menentang upaya pemerintahan Trump mencabut visa pelajar, menggambarkannya sebagai serangan terhadap proses hukum yang adil.

Menurut Open Doors, organisasi yang mengumpulkan data tentang pelajar asing, ada lebih dari 1,1 juta pelajar internasional dari lebih 210 negara terdaftar di perguruan tinggi AS pada tahun ajaran 2023-2024.

Baca juga: Wanita Lepaskan Tembakan di Gereja, Polisi Temukan Tulisan Antisemit

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Global
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Global
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Global
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
Global
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Global
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Global
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Global
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Global
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Global
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Global
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Global
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki 'Influencer Tuhan'
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki "Influencer Tuhan"
Global
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau