Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batuan Retak Mirip Jalan Bata Kuning Ditemukan di Kedalaman 3.000 Meter Laut Pasifik

Kompas.com - 29/08/2025, 13:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah ekspedisi laut dalam di utara Kepulauan Hawaii pada 2022 mengungkap temuan mengejutkan. Dasar danau purba yang mengering tampak dilapisi formasi batu menyerupai jalan bata kuning.

Penemuan ini dilakukan kapal eksplorasi Nautilus saat meneliti punggungan Lili?uokalani di Monumen Nasional Laut Papah?naumoku?kea (PMNM).

PMNM dikenal sebagai salah satu kawasan konservasi laut terbesar di dunia, bahkan lebih luas daripada gabungan seluruh taman nasional di Amerika Serikat. Namun, sejauh ini baru sekitar 3 persen dasar lautnya yang berhasil dieksplorasi.

Baca juga: Arkeolog Spanyol Temukan Pahatan Batu Usia 200.000 Tahun Buatan Manusia Purba

Para peneliti dari Ocean Exploration Trust mengoperasikan wahana laut dalam di kawasan tersebut, yang berada lebih dari 3.000 meter di bawah permukaan laut.

Menariknya, ekspedisi ini dapat disaksikan publik secara langsung, sebagaimana diberitakan Science Alert pada Kamis (28/8/2025).

Terekam kamera ekspedisi

Cuplikan video yang dipublikasikan melalui YouTube pada April 2022 memperlihatkan momen saat para peneliti menemukan jalur batuan unik tersebut.

“Ini jalan menuju Atlantis,” seru salah satu peneliti melalui radio komunikasi.

“Jalan bata kuning?” timpal peneliti lain.

“Ini aneh,” ujar anggota tim tambahan.

“Kau bercanda? Ini gila,” kata suara lainnya lagi.

Baca juga: Arkeolog Temukan Rute Migrasi Manusia Purba dari 150.000 Tahun Lalu

Batuan itu ditemukan di puncak gunung laut Nootka pada kedalaman lebih dari seribu meter. Namun, permukaannya tampak kering seperti kerak tanah yang dipanggang.

Penjelasan ilmiah

Di radio, tim ilmuwan menyebut tekstur batuan tersebut terlihat seperti “kerak panggang” yang bisa mengelupas. Pada salah satu bagian, retakan batu vulkanik tampak membentuk pola menyerupai susunan bata.

“Retakan 90 derajat yang unik kemungkinan terkait dengan tekanan pemanasan dan pendinginan dari beberapa letusan di tepian yang dipanggang ini,” demikian keterangan resmi dalam video eksplorasi tersebut.

Sekilas, formasi itu memang menyerupai jalan yang mengarah ke dunia baru. Dalam konteks ilmiah, temuan ini menjadi petunjuk penting untuk memahami geologi tersembunyi di dasar Samudera Pasifik.

Baca juga: Arkeolog Temukan Jembatan Bawah Air Dibangun Manusia Purba di Spanyol

Menelusuri “jalan bata kuning” di kedalaman laut bukanlah menuju negeri dongeng, melainkan langkah menuju pengetahuan baru tentang proses geologi Bumi.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau