Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia-Papua Nugini Teken Perjanjian Pukpuk, Begini Respons Indonesia

Kompas.com - 10/10/2025, 14:26 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Penulis: Hellena Souisa/ABC News Indonesia

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menanggapi perjanjian pertahanan penting antara Australia dan Papua Nugini bernama Pukpuk dengan menyatakan bahwa pihaknya mengharapkan kedua negara untuk menjunjung tinggi kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia.

Dalam tanggapan pertama Indonesia terhadap perjanjian yang ditandatangani di Canberra, Senin (6/10/2025), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Vahd Nabyl mengatakan kepada ABC bahwa pihaknya memperhatikan dengan saksama penguatan kerja sama pertahanan antara kedua negara tetangga ini.

Perjanjian Pukpuk yang bersejarah ini menandai aliansi baru pertama Australia dalam lebih dari 70 tahun, dan bersama Papua Nugini, berkomitmen untuk menghadapi bahaya bersama, sesuai dengan proses konstitusional masing-masing.

Baca juga: Australia-Papua Nugini Akan Teken Perjanjian Pertahanan, Saling Bela Jika Diserang

Ini memunculkan pertanyaan tentang konflik dan ketegangan yang berkelanjutan di Papua.

Dalam beberapa tahun terakhir, desakan dari gerakan Papua merdeka di Indonesia semakin intensif, bahkan seringkali memakan korban jiwa, dengan perbatasan Indonesia-Papua Nugini menjadi titik fokus dalam konflik tersebut.

Banyak warga Papua yang terusir mencari perlindungan ke Papua Nugini, karena Indonesia memperketat kontrol diperbatasan dan mengerahkan pasukan dalam upaya untuk meredam gerakan separatis.

Sebagai negara yang memiliki perbatasan darat langsung dengan Papua Nugini, Nabyl menyebut Indonesia selama ini mempunyai hubungan kerja sama, komunikasi, dan koordinasi yang baik dengan Papua Nugini untuk menjaga keamanan dan ketertiban di sepanjang perbatasan kedua negara.

Baca juga: Papua Nugini Izinkan Australia Rekrut Warganya Jadi Tentara

"Indonesia juga mencatat komitmen Australia dan Papua Nugini untuk menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah negara-negara tetangga sebagaimana yang ditegaskan dalam treaty (perjanjian) tersebut," ujar Nabyl.

Menurut Nabyl, Indonesia juga memiliki mekanisme dialog bilateral di level yang paling tinggi, yakni Annual Leaders Dialogue.

"Ini membahas isu-isu bilateral, termasuk isu-isu keamanan bersama, baik keamanan yang tradisional maupun yang non-tradisional," papar Nabyl.

"Sebagai catatan, Papua Nugini juga dalam berbagai kesempatan senantiasa menegaskan penghormatannya terhadap kedaulatan dan integritas negara Indonesia," tambahnya.

Baca juga: Abadikan 50 Tahun Persahabatan, Indonesia Persembahkan Patung untuk Papua Nugini

Perbatasan menjadi fokus perhatian

Natalie Sambhi, pakar militer dari Verve Research, mengatakan kepada ABC kalau dia yakin pemerintah Indonesia dan Papua Nugini akan berupaya meminimalkan ketegangan yang disebabkan oleh pejuang Papua merdeka yang bergerak melintasi perbatasan.

"Kecuali jika terjadi pelanggaran hak asasi manusia berat yang dapat memicu sentimen anti-Indonesia di antara masyarakat perbatasan, status quo akan tetap berlaku," ujarnya.

Jika terjadi serangan bersenjata terhadap salah satu negara, perjanjian pertahanan yang baru mewajibkan kedua negara untuk menghadapi bahaya bersama, yang menurut Sambhi membuka peluang interpretasi.

Halaman:

Terkini Lainnya
Kesaksian Korban Selamat Pembantaian di El-Fasher Sudan: Dianggap Budak
Kesaksian Korban Selamat Pembantaian di El-Fasher Sudan: Dianggap Budak
Global
Penusukan Massal di Kereta Inggris: Dikira Lelucon Halloween, Jadi Tragedi Berdarah
Penusukan Massal di Kereta Inggris: Dikira Lelucon Halloween, Jadi Tragedi Berdarah
Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Pembantaian di Sudan | Gelar Pangeran Andrew Dicabut
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Pembantaian di Sudan | Gelar Pangeran Andrew Dicabut
Global
Israel Serang Lebanon, 5 Anggota Hezbollah Tewas, Ratusan Warga Hadiri Pemakaman
Israel Serang Lebanon, 5 Anggota Hezbollah Tewas, Ratusan Warga Hadiri Pemakaman
Global
Identitas Pelaku Penusukan Massal di Inggris Terungkap, Keduanya Warga Lokal
Identitas Pelaku Penusukan Massal di Inggris Terungkap, Keduanya Warga Lokal
Global
Iran Bersumpah Bangun Kembali Situs Nuklir Lebih Kuat dari Sebelumnya
Iran Bersumpah Bangun Kembali Situs Nuklir Lebih Kuat dari Sebelumnya
Global
Supermarket di Meksiko Meledak, 23 Orang Tewas Termasuk Anak-anak
Supermarket di Meksiko Meledak, 23 Orang Tewas Termasuk Anak-anak
Global
Penusukan Massal di Inggris: Kronologi, Kesaksian Penumpang hingga Tanggapan Polisi
Penusukan Massal di Inggris: Kronologi, Kesaksian Penumpang hingga Tanggapan Polisi
Global
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Acara Publik, Orang-orang Berlarian
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Acara Publik, Orang-orang Berlarian
Global
Israel Ancam Serang Lagi Hezbollah di Lebanon Selatan
Israel Ancam Serang Lagi Hezbollah di Lebanon Selatan
Global
Penusukan Massal di Inggris: 10 Terluka, 9 Orang di Antaranya Kritis
Penusukan Massal di Inggris: 10 Terluka, 9 Orang di Antaranya Kritis
Global
AS Kurangi Pasukan di Sisi Timur NATO, Romania Pastikan Aliansi Tetap Kuat
AS Kurangi Pasukan di Sisi Timur NATO, Romania Pastikan Aliansi Tetap Kuat
Global
Pramugari Salah Buka Pintu Darurat Sebelum Terbang, Maskapai Rugi Rp 1,6 M
Pramugari Salah Buka Pintu Darurat Sebelum Terbang, Maskapai Rugi Rp 1,6 M
Global
Kenapa Lampu Mobil Lain Bikin Silau Saat Malam? Ini Penjelasan Pakar Inggris
Kenapa Lampu Mobil Lain Bikin Silau Saat Malam? Ini Penjelasan Pakar Inggris
Global
Ditinggal Kapal Pesiar, Nenek Meninggal Sendirian di Pulau Terpencil
Ditinggal Kapal Pesiar, Nenek Meninggal Sendirian di Pulau Terpencil
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau