Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Garam Bisa Membunuh Gulma? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 26/06/2024, 16:20 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

Sumber Ideal Home

JAKARTA, KOMPAS.com - Gulma adalah tanaman pengganggu yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya. Gulma akan berkompetisi dengan tanaman budidaya, sehingga membuat pertumbuhan tanaman terhambat. 

Jika dibiarkan begitu saja, gulma akan tumbuh dengan cepat dan membuat tanaman budidaya semakin tidak bisa berkembang. 

Baca juga: Manfaat Garam Epsom untuk Tanaman Mentimun, Bikin Buah Melimpah

Maka dari itu, gulma perlu segera dimusnahkan sebelum pertumbuhannya semakin meluas. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan gulma. 

Bahkan, ada yang mengatakan bahwa gulma bisa dimusnahkan menggunakan garam dapur. Namun, apakah benar garam bisa membunuh gulma? 

Dikutip dari Ideal Home, Rabu (26/6/2024), simak penjelasan selengkapnya berikut ini. 

Apakah garam bisa membunuh gulma?

Ilustrasi gulma atau tanaman liar.Shutterstock/damiangretka Ilustrasi gulma atau tanaman liar.

Garam dapur ternyata bisa digunakan untuk memusnahkan gulma tanaman. Jane Dobbs, ketua tim berkebun di Allan’s Gardeners, menerangkan bahwa salah satu manfaat garam untuk tanaman yaitu bisa membunuh gulma secara alami dengan biaya penanganan yang lebih murah. 

Baca juga: 8 Manfaat Garam Epsom untuk Tanaman dan Kebun

Garam bisa mengurangi kelembapan dan mengganggu keseimbangan air. Saat garam dimasukkan ke dalam tanah, maka garam akan mengurangi kelembapan dari sel gulma, sehingga menyebabkan gulma dehidrasi dan akhirnya mati. 

Hal serupa juga diterangkan Harry Bodell, pakar taman di Price Your Job. Harry mengatakan garam bisa mencegah pertumbuhan gulma lebih lanjut. 

Garam mengandung ion-ion tertentu yang bisa menjadi racun bagi tanaman apabila terakumulasi dalam konsentrasi tinggi, mengganggu proses fotosintesis, menyebabkan kerusakan sel, dan membuat tanaman dehidrasi. 

Baca juga: Simak, Manfaat Garam Epsom untuk Tanaman Tomat dan Cara Pakainya

Dampak negatif mengendalikan gulma menggunakan garam

Meski bermanfaat, menggunakan garam untuk mengendalikan gulma juga bisa menimbulkan dampak negatif. Jane mengatakan garam masih memiliki sedikit risiko yang memiliki dampak terhadap lingkungan. 

Menurut Jane, akumulasi garam di dalam tanah bisa mengganggu struktur tanah, menghambat pertumbuhan tanaman, dan berdampak kurang baik bagi lingkungan. 

Pencucian garam di dalam air tanah juga bisa membahayakan mikroorganisme yang bermanfaat. Dalam jangka panjang, garam bisa menyebabkan lahan tandus yang tidak dapat ditumbuhi sebagian besar tanaman. 

Namun, dampak negatif tersebut bisa dicegah apabila pengaplikasian garam tidak dilakukan berlebihan. 

Baca juga: Manfaat Garam Dapur Sebagai Pupuk Tanaman dan Cara Mengaplikasikannya

Cara membasmi gulma menggunakan garam

Ilustrasi pengendalian gulma di tamanShutterstock/Kostenko Maxim Ilustrasi pengendalian gulma di taman

Petar Ivanov, pakar berkebun dan tanaman di Fantastic Gardeners, menerangkan bahwa sebelum diaplikasikan ke tanaman, garam perlu dilarutkan terlebih dahulu dalam air. 

Petar menyarankan untuk mencampurkan tiga bagian air dengan satu bagian garam. Lalu, oleskan ke pangkal gulma menggunakan corong secara hati-hati. 

Jumlah garam dalam larutan sedikit demi sedikit ditambah setiap hari sampai gulma benar-benar mati. 

Setelah mengaplikasikan garam, tanaman di sekitar gulma perlu disiram. Tujuannya untuk mencegah kerusakan dan membiarkan garam meresap ke bawah akar. Harry menyarankan untuk mengaplikasikan garam saat cuaca terang agar lebih efektif. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau