Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Jika Muatan Mesin Cuci Terlalu Banyak?

Kompas.com - 08/06/2025, 20:48 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Mencuci pakaian adalah aktivitas rutin rumah tangga yang tak bisa dihindari.

Saat cucian menumpuk, kita kerap tergoda untuk memasukkan semuanya sekaligus ke dalam mesin cuci demi menghemat waktu, tenaga, bahkan listrik.

Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan ini justru bisa berdampak buruk? Bukan hanya bagi pakaian, tapi juga bagi performa dan usia mesin cuci.

Lantas, apa sebenarnya yang terjadi jika mesin cuci terlalu penuh? Dilansir dari Southern Living, Minggu (8/6/2025), begini penjelasannya.

Baca juga: Berapa Lama Mesin Cuci Dapat Bertahan? Ini Usia dan Tandanya

Cara kerja mesin cuci dan pengering

Sebelum mengetahui dampaknya, penting untuk memahami terlebih dahulu cara kerja mesin cuci dan pengering.

Mesin cuci bekerja dengan memutar tabung di dalamnya menggunakan motor listrik. Saat pakaian dimasukkan dan dicampur dengan air serta deterjen, tabung akan berputar untuk menciptakan gesekan antarkain yang membantu mengangkat kotoran.

Setelah tahap pencucian selesai, mesin membilas pakaian, lalu memutar tabung dengan kecepatan tinggi untuk mengurangi kadar air sebanyak mungkin.

Baca juga: Jangan Diabaikan, Ini 5 Tanda Mesin Cuci Akan Segera Rusak

Sementara itu, mesin pengering menggunakan prinsip serupa namun dengan tambahan elemen pemanas.

Tabung akan berputar sambil mengembuskan udara panas agar air dalam serat kain menguap dan pakaian menjadi kering.

Risiko mesin cuci terlalu penuh

Memasukkan terlalu banyak pakaian ke dalam mesin cuci bukanlah solusi cepat. Justru sebaliknya, ini bisa menimbulkan berbagai masalah seperti:

Baca juga: Waktu Terbaik Menjalankan Mesin Cuci agar Hemat Listrik

Hasil cuci tidak maksimal

Ketika pakaian terlalu padat, air dan deterjen tidak bisa menyebar secara merata. Gesekan antarpakaian juga terbatas, sehingga kotoran tidak terangkat sempurna.

Hasilnya, cucian tampak kusam atau bahkan masih kotor setelah dicuci.

Serat kain rentan rusak

Muatan berlebih membuat pakaian saling tergencet. Ritsleting bisa tersangkut kain lain, kancing bisa terlepas, bahkan benang pakaian bisa tertarik oleh bahan seperti velcro. Dalam jangka panjang, kualitas pakaian pun menurun.

Mesin bekerja terlalu keras

Saat kapasitas terlampaui, motor mesin harus memutar beban berlebih. Ini menyebabkan mesin cepat aus, mudah rusak, dan mengurangi usia pakainya.

Baca juga: Jenis Bantal yang Bisa Dicuci dengan Mesin Cuci

Bahaya beban berlebih pada pengering

Tidak hanya mesin cuci, pengering pun bisa terkena dampak serupa jika diisi terlalu penuh. Beberapa risiko yang bisa terjadi antara lain:

Pakaian tidak kering merata

Pengering memerlukan ruang kosong agar udara panas bisa bersirkulasi. Jika tabung terlalu penuh, sirkulasi terhambat dan pakaian di bagian tengah atau bawah tetap lembap meski bagian luar sudah terasa kering.

Muncul bau apak

Pakaian yang lembap dan tidak segera dikeringkan ulang berisiko menjadi sarang jamur dan bakteri. Ini menyebabkan bau apak, bahkan mungkin perlu dicuci ulang.

Baca juga: Cara Mensterilkan Mesin Cuci agar Tetap Higienis

Sensor dan motor rentan rusak

Banyak pengering modern memiliki sensor kelembapan otomatis. Beban berlebih bisa menyebabkan sensor salah membaca atau bahkan rusak. Selain itu, motor pengering juga akan bekerja lebih keras dari semestinya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau