KOMPAS.com - Kucing dikenal sebagai hewan yang ekspresif dan penuh rasa ingin tahu. Namun, banyak pemilik yang bertanya-tanya, apakah kucing benar-benar bisa menangis seperti manusia?
Melihat mata kucing yang berair sering kali membuat pemilik berpikir bahwa hewan kesayangan mereka sedang sedih. Padahal, secara ilmiah, kucing tidak meneteskan air mata karena emosi, melainkan karena kondisi medis tertentu.
Kucing memang dapat merasakan berbagai perasaan seperti bahagia, sedih, takut, hingga marah. Menurut laporan The Spruce Pets, penelitian menunjukkan bahwa kucing bisa mengenali ekspresi wajah manusia dan merespons suasana hati pemiliknya.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kucing memiliki kedekatan emosional yang kuat dengan manusia, meski cara kucing mengekspresikannya berbeda.
Baca juga: 8 Tanda Kucing Stres dan Cara Atasinya agar Kembali Ceria
Kucing yang bahagia biasanya mendengkur lembut, menggosokkan tubuhnya ke kaki pemilik, bermain dengan aktif, atau mencari perhatian dengan cara manja.
Sebaliknya, kucing yang sedang sedih atau stres cenderung bersembunyi, kehilangan nafsu makan, dan tampak tidak bersemangat. Ini merupakan tanda-tanda emosional yang cukup jelas.
Dalam situasi tertentu, kucing yang merasa takut atau marah akan mendesis, menggeram, atau mencakar. Kadang, suara rengekan atau meongan kucing terdengar mirip tangisan manusia, terutama saat merasa kesepian atau cemas.
Namun, "tangisan" ini hanyalah bentuk komunikasi vokal, bukan ekspresi emosional dengan air mata, seperti yang dilakukan manusia.
Secara ilmiah, manusia adalah satu-satunya makhluk yang meneteskan air mata karena emosi mendalam.
Baca juga: Jangan Lakukan 7 Hal Ini pada Kucing Peliharaan
Ketika mata kucing terlihat berair, penyebabnya hampir selalu berkaitan dengan masalah kesehatan. Salah satu penyebab umum adalah iritasi mata, yang bisa disebabkan oleh debu, kotoran, atau luka ringan dari kucing lain.
Iritasi ini dapat memicu produksi air mata berlebih sebagai cara tubuh melindungi mata dari kerusakan lebih lanjut.
Infeksi saluran pernapasan atas juga sering menyebabkan mata kucing berair, disertai gejala lain seperti bersin dan batuk.
Selain itu, konjungtivitis atau peradangan pada selaput mata dapat membuat mata tampak merah, bengkak, dan mengeluarkan cairan.
Kondisi tersebut bisa menular, terutama pada kucing yang tinggal di lingkungan padat atau berbagi tempat tidur dengan kucing lain.
Baca juga: Mengapa Kucing Suka Menghadiahkan Hewan Mati untuk Pemiliknya?
Beberapa kucing memiliki alergi terhadap debu, serbuk sari, atau bahan kimia tertentu di rumah. Reaksi alergi ini dapat menyebabkan mata kucing tampak berair terus-menerus.