Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Kolombia Tolak Deportasi Migran AS, Apa Balasan Trump?

Kompas.com - 27/01/2025, 17:18 WIB
Tim Kompas.com,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 26 Januari 2025, Presiden Kolombia, Gustavo Petro, menolak tegas  penerbangan deportasi migran dari Amerika Serikat yang ingin memasuki Kolombia.

Melalui pernyataan di platform X, Petro menegaskan pentingnya perlakuan manusiawi terhadap migran.

Ia menjelaskan, Amerika Serikat tidak seharusnya memperlakukan migran Kolombia sebagai penjahat dan melarang kedatangan pesawat yang membawa mereka.

Baca juga: Donald Trump Ingin Kirim Pengungsi Gaza ke Indonesia, Begini Respons Media Internasional

Apa Syarat yang Diajukan Petro?

Petro menyatakan, penerimaan migran akan dilakukan setelah Washington menerapkan protokol yang menjamin perlakuan bermartabat bagi para migran tersebut.

 

Ia menekankan, tindakan menghormati hak-hak migran adalah hal yang tidak bisa ditawar.

"Kami akan menerima penerbangan sipil AS yang membawa migran deportasi, asalkan mereka tidak diperlakukan layaknya penjahat," tegasnya.

Dalam konteks ini, Petro mengungkapkan penolakannya terhadap kedatangan pesawat militer AS yang membawa migran Kolombia. Namun ia tidak merinci detail penolakan tersebut.

Baca juga: Hary Tanoesoedibjo Hadiri Pelantikan Donald Trump di AS

Apa Reaksi Donald Trump terhadap Penolakan Ini?

Pernyataan penolakan dari Petro terjadi sehari setelah Brasil juga mengungkapkan kemarahan terhadap kebijakan baru pemerintahan AS di bawah Donald Trump.

Brasil menilai, pemerintah AS mengabaikan hak-hak dasar warganya yang dideportasi, di mana para migran Brasil dilaporkan diborgol selama penerbangan. Ini merupakan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia.

 

Sebagai respons terhadap penolakan Petro, Donald Trump memerintahkan penerapan tarif dan sanksi luas terhadap Kolombia.

Langkah ini ditujukan sebagai hukuman bagi Petro, salah satu pengkritik kebijakan pemerintah AS di kawasan Amerika Latin.

Meski mendapatkan tekanan, Petro yang memiliki kecenderungan politik kiri, tidak menunjukkan tanda-tanda mundur.

Ia merencanakan untuk mengenakan tarif impor sebesar 25 persen pada produk AS sebagai langkah balasan.

Apa Langkah Selanjutnya dalam Ketegangan Ini?

Trump juga mengancam akan meningkatkan tarif tersebut menjadi 50 persen dalam waktu seminggu.

Ketidakpastian mengenai kapan tarif ini akan diterapkan menjadi perhatian, mengingat Kolombia memiliki sejarah sebagai sekutu dekat Amerika Serikat di kawasan tersebut melalui perjanjian perdagangan bebas.

Di platform Truth Social, Trump menegaskan, langkah-langkah ini adalah bagian dari tindakan untuk menegakkan kewajiban hukum terkait pemulangan migran yang terpaksa masuk ke AS.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengumumkan, kedutaan besar AS di Bogota telah menghentikan semua penerbitan visa, menambah ketegangan dalam hubungan antara kedua negara.

Dalam konteks ini, situasi politik dan diplomasi antara Kolombia dan Amerika Serikat tampak semakin rumit, menimbulkan pertanyaan mengenai dampak yang akan ditimbulkan bagi migran, hubungan bilateral, serta dampak ekonomi akibat tarif yang dipertimbangkan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Presiden Kolombia Tolak Deportasi Migran AS, Trump Balas Berlakukan Tarif dan Sanksi"

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
Jawa Barat
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
Jawa Timur
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jawa Tengah
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Jawa Tengah
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Jawa Barat
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
Sulawesi Selatan
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau