Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel Kekinian karena Pengaruh Medsos Tumbuh Positif

Kompas.com - 15/08/2025, 12:25 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perubahan perilaku wisatawan, terutama generasi milenial dan gen z, mendorong pelaku industri hotel di Indonesia beradaptasi menjadi lebih kekinian.

Media sosial dan platform digital kini berperan besar dalam membentuk selera dan ekspektasi tamu.

Executive Vice President, Investment Sales, Hotels & Hospitality Group, JLL Asia Pacific, Julien Naouri, mengatakan mayoritas wisatawan domestik di Indonesia berusia 25–40 tahun.

Baca juga: Kinerja Hotel di Bali Moncer

Kelompok ini sangat terpengaruh oleh tren media sosial, sehingga memicu perubahan cara hotel memasarkan diri.

"Hotel kini lebih menjual diri sebagai lifestyle hotel, bukan sekadar tempat menginap," ujarnya dalam paparan Jakarta Property Market Update, Rabu (13/08/2025).

Menurut Julien, tamu kini mencari pengalaman yang unik, bukan model hotel tradisional. Mereka cenderung bergeser dari kelas menengah ke menengah-atas, atau bahkan ke segmen mewah, tergantung daya beli.

Baca juga: Meski Ada Efisiensi Anggaran, Transaksi Hotel 2025 Tembus 150 Juta USD

Perubahan tersebut juga memengaruhi strategi investor. Hotel di segmen anggaran dan menengah dianggap memiliki keterbatasan tarif, sementara segmen upscale hingga luxury memberi peluang tarif yang lebih fleksibel.

"Investor bisa mendapatkan yield lebih tinggi dari kamar dan fasilitas lain di hotel kelas atas," kata Julien.

Jakarta Tahan Tekanan, Bali Tumbuh Positif

Berdasarkan laporan JLL Indonesia Market Update 2Q25, pasar hotel Jakarta menunjukkan ketahanan di tengah keterbatasan anggaran.

Hingga Juni 2025, tingkat pendapatan per kamar (RevPAR) di Jakarta tumbuh 2,8 persen secara tahunan, meski tingkat okupansi turun 4,1 poin persentase dibanding periode sama tahun lalu.

Baca juga: Banyak Liburan Bikin Tingkat Hunian Hotel Turun

Tidak ada pasokan baru hotel pada triwulan II-2025, namun dua properti dijadwalkan buka akhir tahun ini, yakni Hotel Okura Jakarta (mewah) dan Parkroyal Jakarta (menengah atas).

Segmen hotel yang melayani permintaan meeting, incentive, convention, exhibition (MICE) masih tertekan akibat penghematan belanja pemerintah dan domestik, tetapi pelonggaran kebijakan pada Juni diharapkan memberi ruang pemulihan.

Sementara itu, Bali mencatat kinerja yang lebih cemerlang. Selama enam bulan pertama 2025, tercatat hampir 3,3 juta wisatawan mancanegara berkunjung, naik 12,7 persen dibanding periode sama 2024.

Pertumbuhan ini mendorong RevPAR naik 4,2 persen secara tahunan, dengan tarif rata-rata harian (ADR) melesat 8,6 persen.

Baca juga: Merauke Bakal Punya Hotel Bintang Empat Bertaraf Internasional Perdana

Dua hotel baru dibuka di Bali pada kuartal II 2025, yakni Oshom Bali (18 kamar segmen mewah) dan Fairfield by Marriott Kuta Ngurah Rai (166 kamar segmen menengah).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau