KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sedang membangun infrastruktur sanitasi di DKI Jakarta melalui proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 yang berlokasi di Pluit, Jakarta Utara.
JSDP merupakan proyek Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) skala perkotaan yang dibiayai melalui pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan nilai total mencapai Rp 6,37 triliun.
Adapun hingga Oktober 2025, progres kumulatif pembangunan JSDP Zona 1 telah mencapai sekitar 42 persen. Targetnya, pembangunan akan selesai pada tahun 2027.
"Pembangunan sistem air limbah terpusat bukan hanya membangun pipa dan instalasi, tetapi menghadirkan peradaban baru. Infrastruktur sanitasi modern akan menjamin lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan layak huni bagi masyarakat," kata Menteri PU Dody Hanggodo dalam keterangannya dikutip, Kamis (30/10/2025).
Baca juga: Bengkulu Dapat Anggaran Tambahan Bangun Jalan hingga Sarana Air Bersih di Kawasan Transmigrasi
Apabila sudah rampung, proyek JSDP Zona 1 ditargetkan mampu melayani hingga 989.389 jiwa atau sekitar 220.000 sambungan rumah (SR) yang tersebar di Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat, mencakup delapan kecamatan.
Direktur Jenderal Cipta Karya, Dewi Chomistriana mengatakan, dengan tersedianya sistem air limbah yang modern, masyarakat Jakarta dapat menikmati lingkungan yang lebih bersih dan aman.
Sementara itu, pemerintah daerah memperoleh sistem pengelolaan sanitasi yang lebih efisien dan terintegrasi dengan jaringan rumah tangga.
Melalui JSDP, setiap rumah tangga di Jakarta terlindungi dari risiko kesehatan akibat pencemaran air, sekaligus menjadikan kota ini lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Selain memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan perairan kota, proyek JSDP juga mendukung penurunan emisi karbon, pengendalian pencemaran air tanah, serta memperkuat ketahanan kota terhadap perubahan iklim.
Baca juga: 15 Tahun Bayar Air Bersih Lebih Mahal, Warga Rusunami Gugat PAM Jaya
Pekerjaan JSDP Zona 1 mencakup 4 paket pekerjaan utama yang menjadi bagian penting dari sistem pengelolaan air limbah terpadu di wilayah DKI Jakarta.
Paket I Construction of WWTP, meliputi pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan kapasitas mencapai 240.000 m3 per hari di atas lahan seluas 3,9 hektare.
Fasilitas ini berfungsi sebagai pusat pengolahan air limbah domestik sebelum dikembalikan secara aman ke lingkungan.
Selanjutnya, Paket II Construction of Sewers in Area 1-1, mencakup pembangunan jaringan perpipaan air limbah sepanjang 14,3 kilometer.
Kemudian, Paket II Construction of Sewers in Area 1-2 meliputi penambahan jaringan perpipaan sepanjang 24,9 km untuk memperluas cakupan pelayanan sistem air limbah.
Lalu, paket IV Construction of Sewers in Pilot Area, difokuskan pada pembangunan jaringan pipa jacking dan PVC di wilayah percontohan Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, sebagai model penerapan teknologi sistem perpipaan modern di area padat penduduk.
Baca juga: Infrastruktur Air Era Prabowo, Irigasi Harus Sampai ke Sawah Petani
Proyek JSDP ini juga menggunakan teknologi modern A2O + Membrane Bioreactor (MBR) yang ramah lingkungan.
Kemudian, menggunakan metode konstruksi Pipe Jacking dan Pneumatic Caisson teknik mutakhir asal Jepang yang memungkinkan pembangunan jaringan perpipaan di bawah permukaan tanah dengan gangguan minimal terhadap aktivitas di permukaan kota.
Indonesia menjadi negara kedua di Asia setelah Jepang yang menerapkan metode ini.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya