Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanudin Abdurakhman
Doktor Fisika Terapan

Doktor di bidang fisika terapan dari Tohoku University, Jepang. Pernah bekerja sebagai peneliti di dua universitas di Jepang, kini bekerja sebagai General Manager for Business Development di sebuah perusahaan Jepang di Jakarta.

Jangan Katakan "Hanya Teori"

Kompas.com - 27/07/2024, 09:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

CUKUP sering orang awam berkata, ”Ah, itu hanya teori, bukan fakta.” Ada pula yang mengatakan, ”Itu baru sebatas teori, belum jadi hukum.”

Banyak orang menganggap teori itu hanya gagasan tanpa basis fakta. Demikian pula, mereka menganggap teori itu lebih rendah derajatnya dari hukum. Itu salah.

Khusus mengenai hubungan antara hukum dan teori harus ditegaskan bahwa hukum dalam sains hanya memberikan gambaran tentang bagaimana suatu sistem dalam alam berperilaku. Mekanisme yang menyebabkan perilaku itu tidak dijelaskan dalam rumusan hukum.

Misalnya, Hukum Ohm hanya menjelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan. Penjelasan detail tentang mekanisme yang menyebabkan arus listrik berperilaku seperti itu dijelaskan melalui elektrodinamika.

Teori sains ilmiah bukanlah hasil imajinasi tanpa dasar. Teori adalah hasil dari proses panjang penelitian, pengamatan, dan pengujian yang berulang kali.

Teori ilmiah disusun berbasis fakta dan bukti yang telah diverifikasi. Hasil riset panjang, melibatkan banyak ilmuwan yang melakukan verifikasi dan validasi data hasil pengamatan, dirumuskan menjadi suatu rumusan besar yang disebut teori.

Jadi, sekali lagi, salah kalau ada yang mengatakan “itu hanya teori, bukan fakta”. Orang awam banyak yang terlanjur salah, menganggap teori sains itu tidak berbasis fakta.

Teori Atom

Ambil contoh teori atom. Teori ini tidak muncul begitu saja. Konsep atom pertama kali diajukan oleh filsuf Yunani kuno, Democritus, yang berpendapat bahwa semua materi terdiri dari partikel kecil yang tak terpisahkan yang disebut atom.

Pada tingkat ini, kita belum bisa menyebutnya teori. Ini hanyalah gagasan filosofis, yang dihasilkan dari proses berpikir tanpa melakukan observasi untuk mengumpulkan data.

Pada awal abad ke-19, John Dalton mengembangkan teori atom modern berdasarkan eksperimen kimia.

Dalton menemukan bahwa setiap senyawa terdiri dari atom yang unik, dan reaksi kimia adalah penggabungan atau pemisahan atom-atom ini.

Eksperimen Dalton memberikan bukti kuat untuk keberadaan atom dan membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut.

Pada awal abad ke-20, eksperimen oleh Ernest Rutherford memuat terobosan besar. Dengan menggunakan partikel alfa untuk menembak lembaran emas tipis, Rutherford menemukan bahwa sebagian besar massa atom terkonsentrasi di inti kecil yang bermuatan positif, sementara elektron mengorbit di sekitar inti.

Model ini kemudian disempurnakan oleh Niels Bohr, yang mengusulkan bahwa elektron mengorbit pada tingkat energi tertentu. Setiap langkah dalam pengembangan teori atom ini didasarkan pada eksperimen dan data yang konkret.

Teori atom modern kini mencakup model mekanika kuantum, yang menggambarkan elektron sebagai awan probabilitas daripada partikel yang mengorbit.

Halaman:


Terkini Lainnya
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Tren
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Tren
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau