KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) melarang pegawai pemerintahannya di China untuk memiliki hubungan romantis atau seksual dengan warga lokal atau warga negara China.
Hal tersebut juga berlaku untuk anggota keluarga pegawai dan kontraktor yang memiliki izin keamanan di China.
Larangan memiliki hubungan dengan warga negara China ini tidak berlaku untuk pegawai AS yang ditempatkan di luar China.
Dikutip dari FoxNews (3/4/2025), individu atau orang yang melanggar kebijakan ini bakal dipaksa untuk meninggalkan China.
Baca juga: Balas Trump, China Batasi Ekspor untuk 18 Perusahaan Pertahanan AS
Empat orang yang mengetahui langsung masalah ini menyampaikan, kebijakan ini diberlakukan oleh Duta Besar AS untuk China, Nicholas Burns pada Januari 2025.
Kebijakan tersebut mulai berlaku sebelum Nicholas Burns meninggalkan China pada saat itu.
Versi lebih terbatas dari kebijakan tersebut diberlakukan musim panas lalu yang melarang pegawai pemerintah AS untuk “menjalin hubungan romantis dan seksual” dengan warga negara China.
Diketahui, banyak warga negara China yang bekerja sebagai penjaga dan staf pendukung lainnya di kantor diplomat AS di China.
Namun Burns kemudian memperluas kebijakan tersebut menjadi larangan menyeluruh terhadap hubungan semacam itu dengan warga negara China di negara itu pada bulan Januari.
Kebijakan larangan menjalin hubungan dengan warga negara China ini juga berlaku beberapa hari sebelum Presiden Donald Trump menjabat.
Dua orang yang mengetahui larangan tersebut menyatakan, kebijakan baru ini pertama kali dibahas pada musim panas lalu setelah anggota Kongres menghubungi Burns.
Saat itu, anggota Kongres menyatakan keprihatinannya bahwa pembatasan terhadap hubungan semacam itu tidak cukup ketat.
Baca juga: Trump Kembali Tunda Larangan TikTok di AS, Apa Saja yang Perlu Diketahui?
Kebijakan baru ini mencakup misi AS di daratan China, termasuk kedutaan besar di Beijing dan konsulat di Guangzhou, Shanghai, Shenyang, dan Wuhan, serta konsulat Amerika di wilayah semi-otonom Hong Kong.
Dilansir dari APNews (3/4/2025), kebijakan tersebut tidak berlaku untuk pegawai AS yang ditempatkan di luar China.
Satu-satunya pengecualian untuk kebijakan ini adalah pegawai AS yang memiliki hubungan yang sudah ada sebelumnya (sebelum larangan berlaku) dengan warga negara China.
Agar tak kena sanksi, mereka dapat mengajukan permohonan pengecualian terhadap kebijakan tersebut.
Jika pengecualian ditolak, mereka tetap harus mengakhiri hubungan tersebut atau meninggalkan posisinya.
Siapapun yang melanggar kebijakan tersebut akan diperintahkan untuk segera meninggalkan China.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa mereka tidak ingin mengomentari masalah internal itu.
Baca juga: Mengapa Indonesia Tak Balas Saja Tarif Trump seperti China?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang