KOMPAS.com - Raya, bocah berusia tiga tahun di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal pada Juli 2025.
Dikutip dari video yang diunggah di akun Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin, disebutkan bahwa Raya meninggal dengan tubuh penuh cacing.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Mayoritas Warga Jabar Tak Puas Kinerja Dedi Mulyadi soal Lapangan Kerja
"Setiap membayangkan, seumur hidupnya yang hanya empat tahun itu, tubuhnya digerogoti cacing dalam tubuhnya. Menyerap oksigen dan nutrisi yg sudah pas-pasan di tubuhnya. Remuk rasanya hati ini. Semoga Allah ampuni negeri ini, para pemimpin negeri ini, dan mengampuni kami saudara seimannya yg sangat terlambat membantunya," tulis akun tersebut.
Meninggalnya Raya direspons oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi lewat video yang diunggah di akun Instagramnya, Selasa (19/8/2025).
Dedi merasa prihatin dengan apa yang terjadi terhadap Raya.
"Saya merasa prihatin dan rasa kecewa yang mendalam dan permohonan maaf atas meninggalnya balita berusia tiga tahun dan dalam tubuhnya dipenuhi cacing," ujar Dedi.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: 90 Persen Warga Jabar Yakin Dedi Mulyadi Tepati Janji Kampanye
Dedi sudah menghubungi dokter yang merawat Raya.
Dedi mengatakan, dari penjelasan dokter, tubuh Raya dipenuhi cacing diduga karena lingkungan yang tidak bersih.
Sementara ibunya menderita gangguan jiwa dan ayahnya mengidap TBC.
"Saya sudah menelepon dokter yang menanganinya bahwa anak itu memiliki penyakit kalau dalam bahasa kampung cacingan. Ibunya mengalami gangguan kejiwaan atau ODGJ. Dia (Raya) sering dirawat oleh neneknya dan bapaknya mengalami penyakit paru-paru TBC," ujar Dedi.
"Dia sejak balita sering berada di kolong rumah bersama dengan ayam dan kotoran
sehingga mungkin dia sering kali tangannya tidak dicuci dan mulutnya kemasukkan cacingan.
sehingga menimbulkan cacing yang akut," kata Dedi menambahkan.
Atas kejadian ini, Dedi akan mempertimbangkan untuk memberikan sanksi kepada perangkat desa dan sejumlah pihak yang tidak menjalankan fungsinya untuk melayani masyarakat.
"Dimungkinkan saya akan memberikan sanksi bagi desa tersebut karena fungsi-fungsi pokok pergerakan PKK nya tidak jalan, fungsi posyandunya tidak berjalan, dan fungsi kebidanannya tidak berjalan. sanksi-sanksi akan kami berikan pada siapa pun dan daerah mana pun yang terbukti tidak memberikan perhatian kepada masyarakat," ujar Dedi.
Dedi juga telah mengirimkan tim untuk mengobati keluarga Raya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini