YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang berbeda pada acara ramah tamah Paskibraka Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada acara ramah tamah Paskibraka DIY ini terdapat momen langka.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turut menyumbang lagu saat di tengah-tengah acara.
Baca juga: Sultan HB X Ketemu Wali Kota Hasto 4 Jam di Balai Kota Yogyakarta, Bahas Normalisasi Sungai
Awalnya, Sultan diagendakan memberikan sambutan acara, setelah itu melayani tanya jawab dengan para Paskibraka DIY.
Anggota Paskibraka DIY 2025 ini menanyakan berbagai masalah kepada Sultan, mulai dari keamanan DIY, bencana, hingga peranan generasi muda pada Indonesia emas 2045.
Setelah rangkaian inti acara selesai, Sultan sempat diminta oleh pengisi acara untuk bernyanyi bersama.
Permintaan tersebut lalu dikabulkan Sultan.
Sultan bernyanyi lagu yang dipopulerkan Broery Marantika dan Dewi Yul yaitu Kharisma Cinta.
Sultan mengaku dirinya jarang sekali bernyanyi apalagi bernyanyi di hadapan umum.
“Ora tau nyanyi e (tidak pernah menyanyi) makanya tadi minta duet itu aja, judule mung ono kui (judulnya cuma ada itu),” ujar Sultan Selasa (19/8/2025).
Dalam kesempatan ini, Sultan sempat menjawab salah satu pertanyaan dari anggota Paskibraka soal kejahatan jalanan atau saat ini sering disebut dengan klitih.
Sultan mengatakan, dulu memang di DIY marak dengan klitih namun sekarang dengan Pemerintah membentuk Jaga Warga klitih dapat dikurangi.
Ngarsa Dalem menjelaskan Jaga Warga terdiri dari sejumlah tokoh di desa-desa yang dipilih oleh lurah lalu diangkat menjadi jaga warga.
Baca juga: Momen Wakil Bupati Kulon Progo Ikatkan Tali Sepatu Anggota Paskibraka saat Upacara Penurunan Bendera
“Bertugas membina warga masyarakat di masing-masing kelurahan dari kekerasan, narkoba, gejolak masyarakat, perbedaan paham dan sebagainya dimana jaga warga itu membantu perangkat bhabinkamtibmas maupun babinsa,” ujar dia.
Dia berharap dengan adanya Jaga Warga dapat mengurangi beban polisi.
Sultan mengklaim dalam satu tahun ini klitih sudah tidak ditemukan ada lagi di DIY, ia berharap hal ini dapat berlangsung terus menerus.
“Setahun ini klitih tidak ada lagi semoga berlangsung terus. Dimana jaga warga tidak hanya di kalurahan tetapi dikembangkan sampai di masing-masing padukuhan,” pungkasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini