Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Tak Mungkin PKS Menyabotase Saya

Kompas.com - 28/08/2025, 13:22 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sempat berseloroh saat memberikan kata sambutan dalam Musyawarah Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat di Bandung pada Minggu (24/8/2025).

Dikutip dari video yang diunggah chanel Youtube PKSTV Jabar, Dedi yang datang mengenakan jas putih dan ikat kepala, naik ke podium lalu bersiap untuk memberikan sambutan.

Baca juga: Kalah Saing dengan AI, Fathan Banting Setir Lamar Kerja di Pergudangan

Mantan Bupati Purwakarta ini kemudian mengetuk-ngetuk mikrofon yang tidak berfungsi.

Tak lama seorang panitia membawakan mikrofon yang baru.

"Tidak ada kaitannya dengan sabotase. Tidak mungkin PKS menyabotase saya," canda Dedi yang membuat kader PKS yang hadir tertawa sambil bertepuk tangan.

Baca juga: Dedi Mulyadi Siap Bangun Jembatan Anak Sekolah Rp 3 Miliar di Sukabumi, tetapi Sayangkan Respons Bupati

"Mimpin rapat DPRD Provinsi saja Pak Iwan (Ketua DPW PKS Jabar) kemudian ada yang WO (walk out), Pak Iwan dengan tenang dan tidak mempolitisasi kegiatan itu untuk menyudutkan saya. Ciri PKS menjunjung tinggi moralitas dan akhlak dalam berpolitik," ujar Dedi.

 

Dalam sambutannya, Dedi memuji sejumlah petinggi PKS yang telah membantunya saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta.

Dedi juga memuji mantan Gubernur Jawa Barat yang juga kader PKS, Ahmad Heryawan alias Aher yang telah meletakkan fondasi pembangunan di Jawa Barat.

"Kang Aher gubernur dua periode yang banyak meletakkan kebutuhan dasar publik,
saya mengakui itu. Banyak bangun SMA, SMK, rumah sakit. Kemudian saya ketika jadi bupati,
saya ingat ada acara di Bojong, pembinaan keluarga berencana, Ibu (Netty, istri Aher) paling aktif di posyandu. Cuma hari ini PKK (istri mengurus PKK) gak ada, Bu," ujar Dedi disambut gelak tawa kader PKS.

"Mudah-mudahan di PKS dapat," lanjut Dedi yang semakin membuat ruangan penuh dengan tawa.

Dalam sambutannya, Dedi juga menyampaikan sejumlah hal terkait bagaimana seseorang sukses menjadi politisi.

Salah satunya ketika seorang politisi memiliki inisiatif untuk turun dan menjadi pelayan masyarakat.

"Siapa yang paling banyak inisiatif, dia yang memiliki elektoral yang paling tinggi," ujar Dedi.

Dedi juga menyebut politisi harus rajin memberi dan bicara serta mampu menampilkan diri dengan baik.

"Ini disebut pencitraan atau branding. Pencitraan itu baik, tapi kalau dilakukan tidak dengan keikhlasan akan luntur. Dia akan sampai pada titik jenuh dan titik lelah. Sehingga kalau berpolitik mencari brand, mencari citra, dia akan habis," ujar Dedi.

"Karena ada titik jenuh, ada rasa malasnya, ada muka kita yang kecewa. Jadi politik yang terbaik adalah mengikuti kata hati dan menjalankan mata hati," ucap Dedi.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Bandung
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Bandung
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Bandung
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Bandung
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Bandung
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Bandung
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Bandung
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Bandung
Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor
Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor
Bandung
Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Melawan Saat Diciduk, Polisi Tembak Kaki Pelaku
Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Melawan Saat Diciduk, Polisi Tembak Kaki Pelaku
Bandung
Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Bandung
Dua Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Dua Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Bandung
Majelis Taklim di Bogor Ambruk Tewaskan 4 Orang, Dedi Mulyadi: Kapasitas Puluhan Jangan Paksa Ratusan, Bahaya...
Majelis Taklim di Bogor Ambruk Tewaskan 4 Orang, Dedi Mulyadi: Kapasitas Puluhan Jangan Paksa Ratusan, Bahaya...
Bandung
Terungkap, Jemaah di Majelis Taklim Ambruk Ciomas Bogor Diperkirakan 500 Orang
Terungkap, Jemaah di Majelis Taklim Ambruk Ciomas Bogor Diperkirakan 500 Orang
Bandung
Majelis Taklim Ambruk di Bogor Tewaskan 4 Orang, Pimpinan: Bangunan Baru, Enggak Mungkin Asal
Majelis Taklim Ambruk di Bogor Tewaskan 4 Orang, Pimpinan: Bangunan Baru, Enggak Mungkin Asal
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau