Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Pelajar Ikut Demo, Bupati Bandung: Jangan Sampai Terprovokasi Penyusup di Sekolah

Kompas.com - 04/09/2025, 14:31 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Bupati Bandung Dadang Suptiatna mengaku telah menginstruksikan kepala sekolah di tingkat SMA dan SMK, baik negeri maupun swasta, untuk memantau peserta didik agar tidak terlibat dalam aksi unjuk rasa yang saat ini tengah membara di beberapa wilayah.

Seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bandung, kata Dadang, sudah mengintruksikan agar para kepala sekolah dan siswa menandatangani pakta integritas.

Pakta integritas tersebut antara lain berisi tentang komitmen pihak sekolah dan pelajar yang menyatakan tidak akan ikut terlibat dalam aksi unjuk rasa.

Baca juga: Warga Resah Harga Beras Naik dari Bulan Lalu, Bupati Bandung: Tak Usah Khawatir...

Menurutnya, para pelajar tersebut masih di bawah umur untuk ikut serta dalam aksi demo.

"Saya bersama jajaran Forkopimda siap hadir di sekolah-sekolah sewaktu-waktu, apabila ada acara seremonial. Apalagi kalau bisa untuk menyaksikan penandatangan Pakta Integritas antara pihak sekolah dengan para pelajar," kata Bupati yang ditemui di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/9/2025).

Meski pada Rabu (3/9/2025) kantor Pemda Kabupaten Bandung sempat didatangi sejumlah massa untuk menyampaikan aspirasinya, Dadang menilai sampai sejauh ini situasi dan kondisi Kabupaten Bandung masih kondusif.

Mengantisipasi pelajar mengikuti aksi unjuk rasa, Dadang telah mengintruksikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) agar menjadwalkan setidaknya sebulan sekali ada agenda pertemuan dengan pihak sekolah dan pelajar.

Nantinya, Kadisdik bersama kepala sekolah, kata Dadang, harus mampu mendeteksi dini gejala ketidakberesan di kalangan siswanya.

Baca juga: Bupati Bandung Pastikan Tak Naikkan PBB, Khawatir Ganggu Inflasi

"Saya titip atas nama rakyat Kabupaten Bandung kepada seluruh kepala sekolah SMA/SMK, baik negeri maupun swasta, untuk menjaga siswanya agar jangan sampai ikut terlibat dalam aksi unjuk rasa karena mereka masih terbilang di bawah umur," katanya.

Dadang mencontohkan kejadian rusuh dalam aksi unjuk rasa di Kota Bandung atau Gedung DPRD Jawa Barat yang melibatkan banyak elemen masyarakat.

Bahkan, di Kabupaten Subang terdeteksi penyusup ratusan pengunjuk rasa yang ternyata masih berstatus pelajar.

"Jangan sampai siswa kita terprovokasi oleh penyusup yang masuk ke lingkungan sekolah dan melakukan ajakan demo. Anak sekolah jangan sampai terbawa arus," tandas Dadang.

Tak hanya itu, Dadang melihat penyusupan dalam aksi demonstrasi tidak terjadi secara langsung saja, tetapi juga melalui online, yang diakses lewat handphone maupun media sosial.

Baca juga: Bupati Bandung Irit Bicara Ditanya soal Tanggapan Dugaan Kasus BUMD PT BDS

"Kita juga harus bisa memantau melalui handphone di mana keberadaan atau posisi para siswa melalui dashboard dari aplikasi tertentu. Tentu ini sebaiknya kita sikapi," ujarnya.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa di beberapa wilayah masih terus berlangsung.

Di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, aksi unjuk rasa berlangsung kemarin, Rabu (4/9/2025) sore.

Sejumlah massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Kabupaten Bandung (Gema) melakukan demonstrasi di depan kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung.

Beberapa isu, nasional dan lokal, dibawa oleh Gema untuk disampaikan langsung kepada pejabat Kabupaten Bandung.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Bandung
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Bandung
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Bandung
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Bandung
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Bandung
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Bandung
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Bandung
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Bandung
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Bandung
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Bandung
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Bandung
Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor
Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor
Bandung
Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Melawan Saat Diciduk, Polisi Tembak Kaki Pelaku
Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Melawan Saat Diciduk, Polisi Tembak Kaki Pelaku
Bandung
Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Bandung
Dua Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Dua Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau