Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Keracunan Massal di Cisarua, "Kayaknya ke Depan Anak Saya Enggak Akan Makan MBG Lagi, Setop Aja”

Kompas.com - 15/10/2025, 12:30 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Kasus keracunan massal akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menimbulkan trauma mendalam bagi para orangtua siswa.

Mereka kini menolak anak-anaknya kembali mengonsumsi makanan dari program pemerintah tersebut, setelah insiden di SMP Negeri 1 Cisarua pada Selasa (14/10/2025) menambah panjang daftar kasus serupa di wilayah itu.

Aang Kurnia (46), orangtua salah satu korban, mengaku kehilangan kepercayaan terhadap pelaksanaan program MBG. Ia menilai lemahnya pengawasan di lapangan menjadi akar persoalan yang belum diperbaiki.

“Menurut saya pengawasan di lapangan sangat kurang yang menyebabkan korban terus berjatuhan,” ujarnya saat ditemui di Cisarua, Rabu (15/10/2025).

Baca juga: Gelombang Keracunan MBG di Cisarua Meluas, 182 Siswa SD dan SMK Jadi Korban

Anaknya yang duduk di bangku kelas VIII SMPN 1 Cisarua mengalami pusing, mual, dan muntah setelah menyantap nasi, ayam blackpepper, sayur wortel dan brokoli, tahu goreng, serta sepotong melon dari menu MBG.

“Kebanyakan anak sekarang memang rentan dalam hal makanan. Tapi syukur sekarang keadaannya sudah membaik,” kata Aang.

Meski kondisi anaknya mulai pulih, Aang memilih tidak lagi mempercayakan konsumsi anaknya pada MBG. Ia lebih yakin makanan dari rumah lebih aman.

“Ke depannya saya memilih untuk membekali anak saya makan dari rumah. Lebih terjamin dari segi higienitas dan sehat,” sebut Aang.

Baca juga: Bupati Jeje Setop Dapur MBG yang Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua Bandung Barat

Menolak karena Trauma

Penolakan serupa datang dari Nanda Warlina (24), orangtua Athafaris (7), siswa SDN Garuda yang juga menjadi korban keracunan MBG.

Rasa trauma menyelimuti setelah anaknya jatuh sakit usai makan menu yang sama dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panyandaan.

“Kemarin makannya habis katanya dan enggak ngerasa. Baru tadi pas olahraga ngeluh pusing sama sakit perut, saya ditelepon gurunya kalau anak saya udah dibawa ke SMPN 1,” ujar Nanda.

Nanda sempat waswas begitu mendengar kabar keracunan massal di SMPN 1 Cisarua, terlebih karena sekolah anaknya juga mendapat suplai dari dapur MBG yang sama.

“Alhamdulillah kemarin enggak apa-apa, ternyata baru kerasa pagi tadi. Kayaknya ke depan anak saya enggak akan makan MBG lagi, setop aja,” tuturnya.

Jeje Tutup Dapur MBG

Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail menargetkan 165 Koperasi Desa Merah Putih selesai terbentuk sampai 31 Mei 2025 mendatang.KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUN Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail menargetkan 165 Koperasi Desa Merah Putih selesai terbentuk sampai 31 Mei 2025 mendatang.

Sebelumnya, Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail memastikan pihaknya akan menghentikan sementara produksi dapur MBG milik SPPG Panyandaan untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pemkot Bandung Gelar Retret di Pusdikter Padalarang, Sekda: Pererat Hubungan Pegawai
Pemkot Bandung Gelar Retret di Pusdikter Padalarang, Sekda: Pererat Hubungan Pegawai
Bandung
Banjir Terjang Dayeuhkolot, Warga Bertahan dan Sebagian Mengungsi
Banjir Terjang Dayeuhkolot, Warga Bertahan dan Sebagian Mengungsi
Bandung
Kasus Salahguna Wewenang untuk Jual Beli Jabatan, 8 Pejabat Bandung Diselidiki
Kasus Salahguna Wewenang untuk Jual Beli Jabatan, 8 Pejabat Bandung Diselidiki
Bandung
Ketika Delman Menjadi Jembatan di Tengah Banjir Dayeuhkolot Bandung...
Ketika Delman Menjadi Jembatan di Tengah Banjir Dayeuhkolot Bandung...
Bandung
Banjir Dayeuhkolot, Motor Mogok, Pasar Tutup, Warga Terjebak: Bingung, Mau Kerja tapi Begini...
Banjir Dayeuhkolot, Motor Mogok, Pasar Tutup, Warga Terjebak: Bingung, Mau Kerja tapi Begini...
Bandung
Banjir Lumpuhkan Jalan Raya Sapan, Warga Dorong Motor agar Tak Terlambat Kerja
Banjir Lumpuhkan Jalan Raya Sapan, Warga Dorong Motor agar Tak Terlambat Kerja
Bandung
Sempat Viral, Kasus Dokter Dikeroyok di Anjatan Indramayu Selesai lewat 'Restorative Justice'
Sempat Viral, Kasus Dokter Dikeroyok di Anjatan Indramayu Selesai lewat "Restorative Justice"
Bandung
Dedi Mulyadi: Akhirnya Pemprov Jabar Salurkan Kompensasi Warga Bogor Terdampak Penutupan Tambang
Dedi Mulyadi: Akhirnya Pemprov Jabar Salurkan Kompensasi Warga Bogor Terdampak Penutupan Tambang
Bandung
Sopir Elf Kecelakaan Maut di Sumedang Belum Sadar, Korban Tewas Bertambah
Sopir Elf Kecelakaan Maut di Sumedang Belum Sadar, Korban Tewas Bertambah
Bandung
Truk BBM Kecelakaan lalu Meledak, Pos Polisi dan Mobil Patroli Ikut Ludes Dilalap Api di Cianjur
Truk BBM Kecelakaan lalu Meledak, Pos Polisi dan Mobil Patroli Ikut Ludes Dilalap Api di Cianjur
Bandung
Pabrik Kain di Cikancung Bandung Terbakar, Petugas Kerahkan Belasan Mobil Pemadam
Pabrik Kain di Cikancung Bandung Terbakar, Petugas Kerahkan Belasan Mobil Pemadam
Bandung
Truk Tangki BBM Terguling dan Terbakar, Terdengar Ledakan Keras hingga Kaca Rumah Bergetar
Truk Tangki BBM Terguling dan Terbakar, Terdengar Ledakan Keras hingga Kaca Rumah Bergetar
Bandung
Truk Tangki BBM Terguling dan Terbakar di Cianjur, Satu Orang Luka Bakar
Truk Tangki BBM Terguling dan Terbakar di Cianjur, Satu Orang Luka Bakar
Bandung
Kecelakaan Maut di Tanjakan Cae Sumedang, 3 Tewas, 20 Penumpang Elf Jadi Korban
Kecelakaan Maut di Tanjakan Cae Sumedang, 3 Tewas, 20 Penumpang Elf Jadi Korban
Bandung
Banjir Landa Cibinong Bogor, 10 Rumah Terdampak
Banjir Landa Cibinong Bogor, 10 Rumah Terdampak
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau