DENPASAR, KOMPAS.com - Menteri Lingkugan Hidup, Hanif Faisol Nurofi mengatakan bakal segera mengunjungi kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Kunjungan tersebut dalam rangka untuk mengkaji secara langsung terkait adanya aktivitas pertambangan nikel yang berpotensi merusak ekosistem pariwisata Raja Ampat.
"Insya Allah dalam waktu segera saya akan berkunjung ke raja ampat melihat langsung apa yg digembar-gemborkan media dan masyarakat, insya Allah kita segera ke sana," kata Hanif di acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 di Pantai Kuta, Bali, Kamis (5/5/2025).
Hanif mengatakan pihaknya akan mengambil langkah hukum setelah meneliti dan mengkaji secara langsung aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat.
Adapun, Raja Ampat dikenal akan kekayaan keanekaragaman hayati baik di darat maupun di lautnya. UNESCO juga telah menetapkan kawasan Raja Ampat sebagai global geopark.
"Kami akan segera ambil langkah-langkah hukum terkait dengan kegiatan di Raja Ampat setelah melalui kajian-kajian ada di kami," kata dia.
Baca juga: Tambang Nikel Ancam Kelestarian Alam Raja Ampat
Sebelumnya, kabar kerusakan lingkungan di kawasan pariwisata Raja Ampat diungkapkan oleh NGO Greenpeace Indonesia.
Menurut laporan Greenpeace yang melakukan perjalanan menelusuri Tanah Papua pada tahun lalu, ditemukan aktivitas pertambangan di sejumlah pulau di Raja Ampat, di antaranya di Pulau Gag, Pulau Kawe, dan Pulau Manuran.
Ketiga pulau itu termasuk kategori pulau-pulau kecil yang sebenarnya tak boleh ditambang menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.