Aida menegaskan, penting untuk menekankan bahwa korban butuh dukungan, bukan penghakiman.
Guru harus menjadi pihak pertama yang membuat mereka merasa aman.
Inovasi lain yang digagas selai sosialisasi program itu adalah peluncuran website ANTI KESEL, yang berfungsi sebagai pusat informasi dan kanal pengaduan daring.
Siswa bisa melapor secara anonim tanpa takut stigma atau kebocoran privasi. Website ini bukan sekadar wadah laporan, tapi juga ruang edukasi.
Setiap laporan akan ditindaklanjuti oleh sekolah bersama pendamping dari Universitas Islam Jakarta.
Program ini tidak berhenti di tahap sosialisasi. Ada pendampingan berkelanjutan, monitoring rutin, serta dukungan aktif dari pihak sekolah.
Baca juga: Curhat Pendaftar Beasiswa LPDP 2025: Tes Bakat Skolastik Sangat Sulit
Di era digital, literasi tentang KBGO sudah menjadi kebutuhan. Harapannya, program ini bisa menumbuhkan generasi muda yang lebih berdaya, peduli, dan berani melawan segala bentuk kekerasan berbasis gender online.
Generasi muda didorong untuk lebih memahami hak-hak mereka dan berani menjaga keselamatan diri.
Harapannya, lahir generasi yang kritis, peduli, dan berdaya dalam menghadapi tantangan ruang digital.
Dengan sinergi antara universitas, sekolah, pemerintah, dan masyarakat, cita-cita untuk menghadirkan ruang digital yang aman bagi generasi muda bukanlah hal yang mustahil.
SMK Bina Prestasi berperan penting dengan menyediakan fasilitas, membantu koordinasi pelatihan, hingga menyebarkan informasi ke sekolah mitra.
Keberadaan pusat informasi dan pengaduan ANTI KESEL di SMK Bina Prestasi diharapkan bisa menjadi model yang menginspirasi sekolah-sekolah lain di Indonesia untuk membangun sistem perlindungan serupa.
Dengan begitu, tercipta jejaring sekolah yang saling mendukung dalam mewujudkan masa depan yang lebih aman bagi generasi muda bangsa.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang