WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump pada Jumat (21/3/2025) mencabut izin keamanan untuk mantan Wakil Presiden Kamala Harris serta mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Tujuannya untuk melawan saingan politik dari Partai Demokrat. Selain itu, Trump juga telah mencabut izin keamanan untuk mantan Presiden Joe Biden.
"Saya telah memutuskan bahwa tidak lagi menjadi kepentingan nasional bagi individu-individu berikut untuk mengakses informasi rahasia," kata Trump dalam memorandum Jumat malam.
Baca juga: Trump Bantah Musk Akan Diberi Pengarahan soal Rencana Perang dengan China
Sebagaimana diberitakan Reuters, izin keamanan itu juga menyertakan mantan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
Meskipun pencabutan tersebut tidak berdampak langsung, tetapi hal itu adalah tanda lain dari keretakan politik yang berkembang di Washington saat Trump berusaha membalas dendam pada musuh-musuhnya.
Memorandum tersebut dikeluarkan beberapa jam setelah Trump tiba di kawasan golf Bedminster, New Jersey, untuk akhir pekan.
Trump juga menargetkan mantan anggota DPR dari Partai Republik Liz Cheney, seorang kritikus tajam Trump, mantan penasihat keamanan nasional Gedung Putih Biden Jake Sullivan.
Serta Fiona Hill, pakar Rusia yang bertugas di Dewan Keamanan Nasional selama masa jabatan pertamanya.
Mark Zaid, pengacara keamanan nasional di Washington yang mewakili para whistleblower, dan Adam Kinzinger mantan anggota DPR dari Partai Republik yang merupakan kritikus tajam Trump, termasuk di antara beberapa orang lain yang izin keamanannya juga dicabut.
Ia mencabut izin keamanan untuk Biden, yang menolak akses tradisional mantan presiden tersebut ke intelijen AS.
Baca juga: Trump-Putin Sepakat Hentikan Serangan Energi Ukraina, tapi Tak Ada Gencatan Senjata
Mantan presiden AS secara tradisi menerima informasi intelijen sehingga dapat memberi nasihat kepada presiden petahana tentang keamanan nasional dan kebijakan luar negeri.
Sebelumnya pada 2021, Joe Biden mencabut izin keamanan untuk Trump, yang saat itu adalah mantan presiden.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini