Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Larang Warganya "Beli Istri Asing" Usai Marak Perdagangan Manusia

Kompas.com - 27/05/2025, 16:54 WIB
Aditya Jaya Iswara,
Inas Rifqia Lainufar

Tim Redaksi

BEIJING, KOMPAS.com - Kedutaan Besar China di Dhaka, Bangladesh, mengeluarkan peringatan keras kepada warga negaranya untuk tidak terlibat praktik "membeli istri asing", atau pernikahan lintas negara yang bersifat komersial.

Peringatan ini muncul di tengah maraknya laporan penipuan pernikahan dan perdagangan manusia yang menyasar perempuan dari Asia Selatan, termasuk Bangladesh.

Dalam pernyataan resmi pada Minggu (25/5/2025) malam, Kedubes China menekankan pentingnya warga negara China untuk tidak mudah tergiur tawaran pernikahan cepat di luar negeri yang banyak beredar di media sosial.

Baca juga: Perancis Buka Suara soal Insiden Macron dan Istri di Pesawat, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Pelarangan agen perjodohan internasional

Pihak kedutaan juga menegaskan bahwa hukum di China melarang lembaga perjodohan menyediakan jasa pencarian pasangan internasional.

"Setiap aktivitas semacam itu, jika dilakukan dengan cara menipu atau untuk mencari keuntungan, dianggap ilegal," tulis pernyataan tersebut.

Warga negara China diminta untuk menghindari agensi perjodohan komersial lintas negara dan meningkatkan kewaspadaan terhadap penipuan cinta daring.

"Risiko kehilangan uang, bahkan kebebasan, sangat nyata," demikian bunyi peringatan tersebut.

Dampak krisis gender dan pernikahan di China

Peringatan ini tidak lepas dari krisis demografi dan sosial yang dihadapi China. "Negeri Tirai Bambu" ini menghadapi surplus sekitar 35 juta pria yang kesulitan mencari pasangan.

Kondisi ini merupakan imbas dari kebijakan satu anak yang diterapkan selama tiga dekade, serta preferensi masyarakat yang lebih menginginkan anak laki-laki, menyebabkan banyak bayi perempuan mengalami aborsi selektif atau ditelantarkan.

Selain itu, angka pernikahan di China terus menurun. Pada 2024, hanya tercatat 6,1 juta pernikahan, anjlok dari 7,7 juta pada tahun sebelumnya.

Banyak perempuan muda di China memilih menunda atau tidak menikah karena tekanan ekonomi dan beban peran gender yang dinilai berat.

Fenomena ini menciptakan gelombang pria lajang di pedesaan, yang dikenal sebagai shengnan shidai atau generasi pria yang tertinggal.

Kini, pria-pria ini dilaporkan mulai melirik negara-negara seperti Pakistan, Rusia, dan Bangladesh untuk mencari pasangan melalui sindikat ilegal dengan cara "membeli istri".

Baca juga: Sandera Israel yang Dibebaskan Hamas Tak Tahu Istri dan 2 Putrinya Sudah Tewas

Bangladesh jadi sasaran perdagangan manusia

Peringatan dari Kedutaan Besar China di Bangladesh semakin relevan setelah adanya laporan dari media dan organisasi hak asasi manusia yang menunjukkan, perempuan Bangladesh menjadi korban perdagangan manusia dengan dalih pernikahan.

Menurut laporan The Daily Star, perempuan-perempuan ini dijual ke China oleh sindikat kriminal.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau