POKROVSK, KOMPAS.com - Seorang tentara Ukraina diklaim mencatatkan rekor dunia sebagai penembak jitu terjauh setelah menewaskan dua tentara Rusia dari jarak hampir 4 kilometer (km).
Klaim tersebut disampaikan militer Ukraina melalui media pertahanan Defense Express, sebagaimana dilaporkan New York Post, Minggu (17/8/2025).
Penembak jitu itu merupakan anggota unit khusus bernama Pryvyd atau "Hantu". Ia dijuluki dengan nama Sniper Hantu.
Baca juga: Kisah Perang: Lyudmila Pavlichenko, Sniper Wanita Paling Mematikan Berjuluk Lady Death
Menurut laporan, tembakan dilepaskan dari jarak sekitar 4 km dengan menggunakan senapan runduk Alligator kaliber 14,5 mm buatan dalam negeri. Senjata ini dikendalikan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan sistem drone.
Video yang memperlihatkan momen penembakan tersebut beredar luas. Rekaman itu disebut diambil di dekat Kota Pokrovsk, wilayah Donetsk, Ukraina timur, pada Kamis (14/8/2025).
“Tembakan yang memecahkan rekor itu dilakukan pada 14 Agustus 2025, menggunakan kecerdasan buatan di bawah kendali kompleks UAV dengan senapan Alligator 14,5 mm,” ujar pakar militer Ukraina, Yuri Butusov, dalam keterangannya. Ia juga membagikan video penembakan tersebut.
“Peluru itu menembus jendela tempat para penjajah berdiri,” tambah Butusov.
Baca juga: Saat Putin Jadi Sniper...
Produsen senjata XADO-Holding menyebutkan pada 2021 bahwa Alligator sebenarnya dirancang untuk melumpuhkan peralatan militer dan kendaraan lapis baja ringan. Senjata itu tidak dirancang khusus untuk menargetkan personel.
Meski demikian, hasil uji lapangan menunjukkan Alligator mampu menembus target pada jarak lebih jauh dibandingkan spesifikasi awal yang diumumkan.
Jika klaim ini terkonfirmasi, catatan tersebut akan memecahkan rekor dunia yang sebelumnya juga dipegang oleh tentara Ukraina.
Pada November 2023, seorang penembak jitu veteran berusia 58 tahun dari Dinas Keamanan Ukraina (SBU) berhasil mencatatkan rekor dengan tembakan sejauh 3,7 km. Kala itu, ia menggunakan senapan buatan dalam negeri bernama Lord of the Horizon.
Adapun rekor dunia sebelumnya tercatat pada 2017. Seorang anggota Pasukan Khusus Kanada dari Satuan Tugas Gabungan 2 menembak sasaran sejauh 3,54 km di Afghanistan.
Baca juga: Sniper Top Taliban Jadi Wali Kota di Afghanistan
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini