Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Tanggapi Prabowo Soal Aksi Massa: Kalau Makar, Tangkap Saja!

Kompas.com - 04/09/2025, 16:08 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto menilai, aksi massa yang terjadi di sejumlah daerah pada beberapa waktu terakhir ini telah mengarah kepada tindakan makar dan terorisme.

Menanggapi pernyataan Presiden Prabowo, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan periode 2019-2024, Mahfud MD mengatakan, seharusnya pelaku langsung ditangkap jika memang benar aksi massa mengarah ke tindakan makar.

"Ya, ditangkap aja kalau ada yang makar," kata Mahfud di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (4/9/2025).

Baca juga: Mahfud MD: Yogyakarta adalah Barometer, Warga Harus Jaga Keamanan

Menurut Mahfud, tindakan makar sudah diatur dalam undang-undang hukum pidana.

Dalam undang-undang pidana, tindakan makar dikategorikan menjadi dua hal.

"Makar itu kan ada di undang-undang hukum pidana, ya. Satu, ingin menggulingkan pemerintah yang sah. Dua, ada gerakan untuk membuat Presiden dan Wakil Presiden tidak bisa bekerja, itu makar namanya. Apa ada ke arah itu? Saya tidak tahu, kan? Pemerintah lebih tahu," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menilai bahwa aksi massa yang terjadi di sejumlah daerah pada beberapa waktu terakhir ini telah mengarah kepada tindakan makar dan terorisme.

Hal ini disampaikan Prabowo seusai menerima pimpinan MPR, DPR, DPD, dan partai-partai politik untuk membahas dinamika setelah terjadinya aksi massa di sejumlah daerah yang berujung kerusuhan.

"Kita tidak dapat pungkiri bahwa sudah mulai kelihatan gejala adanya tindakan-tindakan di luar hukum, bahkan melawan hukum, bahkan ada yang mengarah kepada makar dan terorisme," kata Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (31/8/2025).

Prabowo menegaskan bahwa pemerintah menghormati aspirasi murni yang disampaikan oleh masyarakat.

Ia juga menyebutkan bahwa hak untuk berkumpul secara damai harus dihormati dan dilindungi.

"Namun jika dalam pelaksanaannya ada aktivitas anarkis, merusak fasilitas umum, sampai adanya korban jiwa; mengancam dan menjarah rumah-rumah dan instansi-instansi publik, maupun rumah-rumah pribadi, hal itu merupakan pelanggaran hukum dan negara wajib hadir dan melindungi rakyatnya," kata Prabowo.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Badan Geologi Sebut Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Berpotensi Erupsi
Badan Geologi Sebut Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Berpotensi Erupsi
Regional
Program Transmigrasi Kaltim Masih Fokus di Paser dan Kutai Timur
Program Transmigrasi Kaltim Masih Fokus di Paser dan Kutai Timur
Regional
Anggota TNI di Keerom Papua Tewas Ditembak Rekan Sendiri Setelah Terlibat Cekcok
Anggota TNI di Keerom Papua Tewas Ditembak Rekan Sendiri Setelah Terlibat Cekcok
Regional
Sebuah Kios di Sikka Ludes Terbakar, Api Muncul dari Tempat Jual BBM
Sebuah Kios di Sikka Ludes Terbakar, Api Muncul dari Tempat Jual BBM
Regional
Tarif Pajak Kendaraan di Kaltim Terendah se-Indonesia
Tarif Pajak Kendaraan di Kaltim Terendah se-Indonesia
Regional
Puncak Gunung Lewotobi Dilanda Hujan, Warga 8 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar
Puncak Gunung Lewotobi Dilanda Hujan, Warga 8 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar
Regional
Pria 72 Tahun Hilang Misterius di Kebun Karet Meranti, Istrinya Hilang Kontak
Pria 72 Tahun Hilang Misterius di Kebun Karet Meranti, Istrinya Hilang Kontak
Regional
Warga Muara Jawa Tewas Diterkam Buaya, Jasad Ditemukan Tidak Utuh
Warga Muara Jawa Tewas Diterkam Buaya, Jasad Ditemukan Tidak Utuh
Regional
Jenazah 3 WNA Korban Helikopter Jatuh di Kalsel Diserahkan ke Keluarga
Jenazah 3 WNA Korban Helikopter Jatuh di Kalsel Diserahkan ke Keluarga
Regional
Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Sungai Bengawan Solo, Sempat Dikira Boneka
Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Sungai Bengawan Solo, Sempat Dikira Boneka
Regional
Lagi, 3 Jenazah Korban Jatuhnya Helikopter PK-RGH Teridentifikasi
Lagi, 3 Jenazah Korban Jatuhnya Helikopter PK-RGH Teridentifikasi
Regional
Catat Waktunya! Purworejo Berkesempatan Saksikan Fenomena Langka Gerhana Bulan Total
Catat Waktunya! Purworejo Berkesempatan Saksikan Fenomena Langka Gerhana Bulan Total
Regional
Ibu dan Anak di Sekadau Kalbar Tewas Diduga Keracunan Jamur Hutan, 3 Lainnya Dirawat
Ibu dan Anak di Sekadau Kalbar Tewas Diduga Keracunan Jamur Hutan, 3 Lainnya Dirawat
Regional
Jelang Gerhana Bulan Total Senin Dini Hari, Kemenag Jateng Imbau Gelar Shalat Gerhana
Jelang Gerhana Bulan Total Senin Dini Hari, Kemenag Jateng Imbau Gelar Shalat Gerhana
Regional
Sambil Mengarak Jenazah, Massa 12 Suku Demo di Polres Yahukimo Minta Pelaku Penganiayaan Bertanggung Jawab
Sambil Mengarak Jenazah, Massa 12 Suku Demo di Polres Yahukimo Minta Pelaku Penganiayaan Bertanggung Jawab
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau