Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Yogyakarta adalah Barometer, Warga Harus Jaga Keamanan

Kompas.com - 04/09/2025, 15:27 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan periode 2019-2024 Mahfud MD mengimbau masyarakat di Yogyakarta jaga keamanan dan kondusifitas.

Menurut Mahfud Yogyakarta sampai saat ini masih menjadi barometer kondusifitas daerah.

Baca juga: Isu Demo Dibiayai Asing, Mahfud MD: Saya Enggak Percaya Sama Sekali

"Iya, masih sama pandangan saya. Jogja itu barometer. Kalau Jogja panas, biasanya seluruh Indonesia ikut panas. Kalau Jogja masih dingin, biasanya semuanya bisa berakhir dingin," kata Mahfud, Kamis (4/9/2025).

Oleh sebab itu, Mahfud meminta masyarakat Yogyakarta untuk menjaga kondusifitas agar daerah lain tetap aman.

"Oleh sebab itu, mari kita jaga aja Jogja ini, jangan sampai apa timbul situasi yang chaos dari sini," ujarnya.

Baca juga: Ingatkan Pemerintah dan DPR, Mahfud: Urus Negara Tak Seperti Urus Warkop

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan periode 2019-2024 Mahfud MD mengungkap, penyebab dari unjuk rasa besar-besaran beberapa hari terakhir disebabkan karena sikap pejabat tak responsif menanggapi masukan masyarakat.

Bahkan menurut Mahfud, pemerintah maupun DPR justru terlihat tak serius dalam menanggapinya.

"Pokok masalahnya itu akumulasi kekecewaan publik terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang tidak pernah ditanggapi serius. Jadi bertumpuk-tumpuk masalah, enggak ditanggapi, terkadang malah hanya ditawa, diketawain, disindir, macam-macam," ujar mahfud ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (4/9/2025).

Baca juga: Mural Awas Intel di Yogyakarta Dihapus Usai Seniman Pembuatnya Ditegur Polisi

Ia menambahkan pemerintah maupun DPR seharusnya menjadikan peristiwa unjuk rasa ini sebagai pembelajaran.

"Ya, kita belajarlah dari pengalaman itu untuk menjadi lebih baik, karena ngurus negara ini tidak seperti ngurus warung kopi. Bisa dibawa bergurau karena orangnya sedikit. Kurang gula sedikit, tambah dikit, ini terlalu manis, tambah airnya dan sebagainya," kata Mahfud.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Anggota DPRD DIY Terima Tunjangan Rumah Rp 27,5 Juta per Bulan
Anggota DPRD DIY Terima Tunjangan Rumah Rp 27,5 Juta per Bulan
Yogyakarta
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, PN Bantul Gelar Sidang Perdana dengan 7 Terdakwa
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, PN Bantul Gelar Sidang Perdana dengan 7 Terdakwa
Yogyakarta
Pengendara Sepeda Ontel Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Parangtritis Bantul
Pengendara Sepeda Ontel Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Parangtritis Bantul
Yogyakarta
Modus Beli Daun Sirsak Rp 3.000 Per Lembar, Uang Rp 1,5 Juta Milik Warga Bantul Malah Raib
Modus Beli Daun Sirsak Rp 3.000 Per Lembar, Uang Rp 1,5 Juta Milik Warga Bantul Malah Raib
Yogyakarta
Setelah Mengeluh Sapinya Mati, Seorang Nenek di Kulon Progo Ditemukan Tewas Gantung Diri
Setelah Mengeluh Sapinya Mati, Seorang Nenek di Kulon Progo Ditemukan Tewas Gantung Diri
Yogyakarta
Hanya Lulus SMA dan Modal Rp 15 Juta, Nizar Bawazier Berhasil Bangun Importa Jadi Raja Lemari Besi
Hanya Lulus SMA dan Modal Rp 15 Juta, Nizar Bawazier Berhasil Bangun Importa Jadi Raja Lemari Besi
Yogyakarta
Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Daop 6 Yogyakarta Angkut 143.565 Penumpang
Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Daop 6 Yogyakarta Angkut 143.565 Penumpang
Yogyakarta
Rumah Kosong Ditinggal Dua Tahun di Kulon Progo Dikuras Maling
Rumah Kosong Ditinggal Dua Tahun di Kulon Progo Dikuras Maling
Yogyakarta
Delapan Rekor Nasional Tercipta di LPS Kejurnas Atletik & Indonesia U18 Open Championships 2025
Delapan Rekor Nasional Tercipta di LPS Kejurnas Atletik & Indonesia U18 Open Championships 2025
Yogyakarta
Jejak Banon Prosesi Sekaten 8 Tahun Sekali
Jejak Banon Prosesi Sekaten 8 Tahun Sekali
Yogyakarta
Tunjangan Perumahan Rp 47-79 Juta Per Bulan, Ketua DPRD Jateng: Evaluasi, Kunjungan Luar Negeri Dihapus
Tunjangan Perumahan Rp 47-79 Juta Per Bulan, Ketua DPRD Jateng: Evaluasi, Kunjungan Luar Negeri Dihapus
Yogyakarta
Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Gunungan Brama Keluar 8 Tahun Sekali
Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Gunungan Brama Keluar 8 Tahun Sekali
Yogyakarta
Grebeg Maulud di Solo, Warga Mengalap Berkah Berebut Gunungan
Grebeg Maulud di Solo, Warga Mengalap Berkah Berebut Gunungan
Yogyakarta
Perempuan di Bantul Tertipu dengan Seorang Kenalan di Medsos yang Curi Sepeda Motor
Perempuan di Bantul Tertipu dengan Seorang Kenalan di Medsos yang Curi Sepeda Motor
Yogyakarta
Mobil Cayla Tergencet di Antara Dua Truk dalam Tabrakan Beruntun di Kulon Progo
Mobil Cayla Tergencet di Antara Dua Truk dalam Tabrakan Beruntun di Kulon Progo
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau