Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Pemkab dan Emil Salim Institute, Aeon Foundation Tanam 1.000 Bakau di Pesisir Tangerang

Kompas.com - 19/07/2025, 16:30 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - AEON Environmental Foundation (AEF) mengadakan inisiatif "Penanaman Pohon Tangerang" fase pertama di Taman Mangrove Ketapang, Tangerang, Banten, Indonesia pada 19 Juli 2025.

Kegiatan penanaman 1.000 pohon bakau dilakukan oleh 200 sukarelawan Indonesia dan sekaligus menjadi ajakan bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan untuk kehidupan generasi mendatang.

"Penanaman Pohon Tangerang" diawali secara simbolis oleh perwakilan dari AEON Environmental Foundation, Nishihara Kensaku didampingi Soma Atmaja (Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang), Inge Retnowati (Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), dan Mely Salim (perwakilan Emil Salim Institute).

Pada kesempatan tersebut, Nishihara menekankan pentingnya peran bakau dalam menyerap karbon dioksida, mencegah pemanasan global, serta dengan kemampuannya bertahan hidup terhadap kenaikan permukaan air laut, sehingga dapat melindungi daratan dari efek erosi.

"Dengan segala kebaikan bakau ini, saya berharap secara tulus bahwa dari 1.000 bakau yang ditanam bersama pada hari ini, akan tumbuh sebuah hutan yang kaya akan kehidupan di dalamnya, dan memberikan dampak positif terhadap masyarakat di sekitar Taman Mangrove Ketapang," ujarnya.

Dia menjelaskan, pada kegiatan penanaman pohon kali ini pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Emil Salim Institute untuk menanam 1.000 pohon bakau yang diharapkan dapat membantu melestarikan lingkungan di pesisir Tangerang.

"Tahun ini lokasi penanaman kami berpindah ke Taman Mangrove Ketapang yang terletak di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, atas masukan dari Profesor Emil Salim," ungkap Nishihara.

"Termasuk di dalamnya keterlibatan beliau dan tim dalam proses penentuan tempat penanaman pada hari ini. Kami mewakili yayasan menyampaikan terima kasih dan salam hormat kami kepada beliau," tambah Nishihara.

Sebagai informasi, AEF yang didirikan pada 1990 di Jepang sebagai yayasan berbadan hukum yang berdiri sendiri hingga kini telah menanam lebih dari 12,68 juta pohon di 11 negara.

Di Indonesia, AEF telah melakukan kegiatan penanaman pohon sejak 2011 di wilayah Jakarta. Sebanyak 94.000 pohon telah ditanam oleh 8.100 sukarelawan asal Jepang dan Indonesia, melalui enam kali kegiatan penanaman pohon sejak 2011 hingga 2024.

"AEF adalah organisasi swasta pertama di Jepang yang memfokuskan diri pada hal penanganan isu-isu lingkungan global," jelas Nishihara.

"Sejak berdiri hingga saat ini, AEF telah bekerja sama dengan masyarakat di berbagai belahan dunia, institusi akademik, dan institusi penelitian, dalam mewujudkan kegiatan di lingkup penghijauan dan edukasi tentang lingkungan," lanjutnya.

Baca juga: Hutan Bakau Terjepit El Nino-La Nina: Ancaman Ganda yang Mematikan

Pada pertengahan 2025, AEF melakukan penanaman pohon untuk kali pertama di kawasan Tangerang, tepatnya di Taman Mangrove Ketapang. Salah satu tujuan program ini adalah untuk mencegah banjir di daerah permukiman dan jalan raya di sekitarnya.

Di sisi lain, gerakan peduli lingkungan ini diyakini berdampak positif dalam memulihkan daerah pantai, dengan harapan pohon-pohon tersebut dapat terus tumbuh subur dan terbentuk hutan yang kaya akan keanekaragaman hayati.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Swasta
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
LSM/Figur
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pemerintah
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Pemerintah
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pemerintah
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
LSM/Figur
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Pemerintah
Sungai Jakarta 'Cemar Berat', Limbah Domestik Sumber Utamanya
Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya
LSM/Figur
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
Pemerintah
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
LSM/Figur
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
LSM/Figur
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau