Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/07/2025, 18:40 WIB
Aningtias Jatmika,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Dimas menambahkan, kegiatan penanaman mangrove direncanakan digelar serentak pada April 2026 di beberapa titik pesisir yang membutuhkan rehabilitasi ekosistem.

Cerita Lestari bukanlah langkah pertama. Sebelumnya, pada Oktober 2024, Kompas.com telah memulai komitmen ini melalui penanaman 5.000 pohon mangrove di Pulau Burung, Subang, Jawa Barat. Aksi ini menjadi simbol awal dari tanggung jawab jejak digital yang dikonversi menjadi bentuk pemulihan lingkungan.

Baca juga: Kurangi Jejak Karbon, Kompas.com Tanam 5.000 Mangrove di Pulau Burung Subang

Pulau Burung dipilih sebagai lokasi awal karena merupakan kawasan pesisir yang mengalami tekanan ekologis tinggi, tetapi memiliki potensi restorasi besar. Penanaman mangrove di lokasi ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pegiat lingkungan, warga lokal, hingga mitra kerja sama Kompas.com.

Pemilihan mangrove sebagai fokus utama program Cerita Lestari pun bukan tanpa alasan. Selain perannya yang vital dalam menjaga lingkungan pesisir, mangrove juga tergolong tanaman yang kuat dan mampu tumbuh dalam kondisi ekstrem.

Dengan perawatan yang tepat, pohon mangrove bisa hidup puluhan bahkan ratusan tahun, memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Di sisi lain, program ini juga mendukung target rehabilitasi mangrove hingga 2024. Target rehabilitasi mangrove sendiri akan dibagi ke dalam lima periode. Periode pertama, pada 2022-2024, pemerintah menargetkan rehabilitasi lahan mangrove hingga 23.321 ribu hektare.

Pada periode 2025-2029, target rehabilitasi lahan mangrove ditingkatkan menjadi 49.097 hektare. Kemudian, pada periode 2030-2034, target rehabilitasi kembali meningkat mencapai 62.727 hektare.

Baca juga: BRIN Buka Peluang Kerja Sama dengan Oman untuk Rehabilitasi Mangrove

Selanjutnya, periode 2035-2039, diharapkan sebanyak 63.697 hektare lahan mangrove dapat direhabilitasi. Target pada periode ini menjadi yang tertinggi untuk 20 tahun ke depan.

Periode terakhir, yakni 2040-2045, target rehabilitasi mangrove sedikit diturunkan menjadi 46.249 hektare.

“Cerita Lestari menjadi bagian dari upaya kolektif tersebut. Kolaborasi lintas sektor sangat memungkinkan dan diperlukan (untuk mencapai target itu),” tegas Dimas.

Menurut Dimas, Cerita Lestari tidak hanya mengandalkan peran media, tetapi juga membuka ruang bagi keterlibatan publik dan mitra korporasi.

Bagi perusahaan, program ini dapat menjadi bagian dari strategi keberlanjutan sesuai prinsip environmental social governance (ESG) yang konkret dan berdampak. Melalui aksi ini, perusahaan juga berkesempatan tampil menjadi salah satu Top 10 Green Companies 2026 di kanal Lestari Kompas.com.

Sementara itu, cukup dengan membaca artikel di kanal Lestari, pembaca sudah turut menanam mangrove.

Setiap artikel yang termasuk dalam program akan disertai penanda "Cerita Lestari" yang menunjukkan bahwa tayangan tersebut berkontribusi dalam aksi penanaman pohon.

Cerita Lestari akan menjadi bentuk kolaborasi baru di era digital ketika informasi, teknologi, dan aksi lingkungan bisa berjalan beriringan.

“Pohon tidak tumbuh dalam semalam dan perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Cerita Lestari adalah wujud komitmen KG Media untuk menjadi bagian dari solusi, bukan hanya melalui berita dan narasi, melainkan juga melalui aksi nyata yang bisa ditelusuri dan diukur dampaknya,” tegas Dimas.

Di tengah tantangan perubahan iklim, degradasi lingkungan, dan ancaman terhadap masa depan generasi mendatang, setiap langkah menuju keberlanjutan adalah penting.

Cerita Lestari bukan sekadar program, melainkan ajakan kolektif untuk menanam harapan, menjaga bumi, dan membangun masa depan yang lebih baik.

Karena dari setiap berita yang dibaca, bisa tumbuh satu pohon. Dari setiap cerita, bisa hadir perubahan. KG Media berkomitmen atas upaya ini. Sebab, ini adalah #CeritaLestari kita bersama.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Swasta
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
LSM/Figur
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pemerintah
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Pemerintah
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pemerintah
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
LSM/Figur
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Pemerintah
Sungai Jakarta 'Cemar Berat', Limbah Domestik Sumber Utamanya
Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya
LSM/Figur
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
Pemerintah
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
LSM/Figur
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
LSM/Figur
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau