Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Akselerasi Produksi Avtur Berkelanjutan

Kompas.com - 14/08/2025, 15:18 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mengakselerasi produksi energi hijau untuk memperkuat ketahanan energi nasional, salah satunya adalah Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF).

Pertamina SAF merupakan salah satu produk energi hijau guna mempercepat transisi energi bersih dan pengurangan emisi serta target NZE Pemerintah pada tahun 2060.

Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan menegaskan bahwa perseroan berhasil mengolah minyak jelantah (used cooking oil/UCO) menjadi bahan baku energi ramah lingkungan SAF.

Baca juga: Pertamina Bakal Ekspansi dan Replikasi Proyek Bahan Bakar Pesawat dari Jelantah

"Ini adalah karya luar biasa anak bangsa yang membuktikan bahwa kita mampu membuat terobosan besar. Pertamina mampu menjadi pelopor di Asia Tenggara," jelas Iriawan dalam keterangan resmi sebagaimana dikutip pada Kamis (14/8/2025).

SAF berbahan baku minyak jelantah ini menjadi milestone penting dalam mendukung pengembangan energi hijau, untuk mendorong percepatan ketahanan energi nasional.

Proses produksi UCO SAF dilakukan dengan katalis Merah Putih, yang juga merupakan hasil formulasi Pertamina bersama Institut Teknologi Bandung.

Produk SAF yang dihasilkan ini telah memenuhi standar internasional ASTM D1655 dan DefStan 91-091, menjadikan Pertamina SAF sebagai produk pertama di Asia Tenggara yang bersertifikat resmi.

Pertamina juga berhasil menginisiasi dan menjajaki seluruh ekosistem SAF yang telah tersertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) dari hulu hingga hilir.

Sementara itu Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza mengatakan, produksi SAF menunjukkan langkah penting dalam mendukung target dekarbonisasi global sekaligus komitmen nasional menuju NZE 2060.

“Pengembangan energi hijau tidak luput dari keberanian, prinsip, dan komitmen dari working level hingga top manajemen bahwa kita sepakat dengan terobosan-terobosan yang strategis, sesuai dengan perkembangan pasar, bisnis yang profitable, dan berkelanjutan,” ujar Oki Muraza.

Sebagai kontribusi Pertamina pada HUT ke-80 RI mendatang, Pertamina telah menyiapkan sekitar 32 kilo liter Pertamina SAF berbahan baku minyak jelantah ini pada salah satu penerbangan Pelita Air, pada pertengahan Agustus.

Baca juga: Pertamina Kirim Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Jelantah untuk Pertama Kalinya

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, pengembangan energi hijau merupakan bagian dari strategi pertumbuhan ganda yang dijalankan Pertamina. Tujuannya selain untuk ketahanan energi sekaligus mengembangkan industri dalam negeri.

“Sebagai BUMN Energi, Pertamina memiliki posisi strategis sebagai penjaga ketahanan energi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tandas Fadjar.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Swasta
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
LSM/Figur
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pemerintah
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Pemerintah
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pemerintah
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
LSM/Figur
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Pemerintah
Sungai Jakarta 'Cemar Berat', Limbah Domestik Sumber Utamanya
Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya
LSM/Figur
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
Pemerintah
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
LSM/Figur
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
LSM/Figur
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau