Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Desak Negara-negara Segera Serahkan Rencana Iklim Baru Bulan Ini

Kompas.com - 04/09/2025, 13:05 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak negara-negara untuk menetapkan rencana iklim yang lebih ambisius di bulan ini.

Desakan ini diberikan untuk menekan ekonomi-ekonomi besar seperti Uni Eropa (EU) dan China, menjelang pertemuan iklim PBB tahunan.

PBB telah meminta negara-negara untuk menyerahkan rencana mereka yang disebut Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (Nationally Determined Contributions atau NDC) pada bulan September ini.

Ini agar upaya mereka dapat dinilai sebelum KTT COP30 yang akan berlangsung pada bulan November di Brasil.

Baca juga: Badan Cuaca PBB Sebut Suhu Ekstrem Pecahkan Rekor di Seluruh Dunia

Melansir Reuters, Kamis (4/9/2025), meskipun sudah berjanji untuk menyerahkannya tahun ini di bawah Perjanjian Paris 2015, sebagian besar negara belum juga melakukannya. Padahal, NDC yang baru itu harusnya memuat rencana pemangkasan emisi setiap negara hingga tahun 2035.

Simon Stiell, ketua iklim PBB, dalam suratnya kepada hampir 200 negara, menggambarkan NDC sebagai "tulang punggung perjuangan kemanusiaan dalam menghadapi krisis iklim global."

"Rencana iklim nasional ini adalah salah satu mesin paling kuat abad ini untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan standar hidup," demikian tulisnya dalam surat yang diterbitkan PBB tersebut.

China, yang saat ini merupakan negara pencemar terbesar di dunia, hanya mengatakan bahwa mereka akan memperbarui targetnya pada musim gugur.

Sedangkan Uni Eropa sedang berjuang untuk menyepakati rencananya.

Baca juga: PBB Ungkap 4 Masalah yang Bikin Dunia Makin Kacau jika Tak Diatasi

Bahkan, bulan ini, negara-negara termasuk Prancis dan Polandia meminta penundaan persetujuan target blok yang diusulkan untuk tahun 2040, yang seharusnya menjadi acuan untuk target 2035.

Penilaian PBB ini sendiri akan membantu menunjukkan apakah negara-negara berada di jalur yang tepat untuk menahan pemanasan global pada tingkat yang aman atau apakah mereka perlu meningkatkan rencana mereka.

Lantas bagaimana respons pemerintah terhadap hal ini akan menguji komitmen iklim mereka.

Di sisi lain, Amerika Serikat yang merupakan negara dengan ekonomi dan pencemaran terbesar dalam sejarah justru menarik diri dari upaya tersebut.

Sebagai informasi, tahun lalu tercatat sebagai tahun terpanas di dunia, dan 10 tahun terpanas yang pernah ada semuanya terjadi dalam 10 tahun terakhir.

Perubahan iklim kini memperparah cuaca ekstrem di seluruh benua, dari badai hebat, kebakaran hutan, hingga gelombang panas.

Baca juga: Bukan Hanya Surga, Pemimpin Agama Perlu Dorong Aksi Iklim di Mimbarnya

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Swasta
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
LSM/Figur
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pemerintah
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Pemerintah
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pemerintah
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
LSM/Figur
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Pemerintah
Sungai Jakarta 'Cemar Berat', Limbah Domestik Sumber Utamanya
Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya
LSM/Figur
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
Pemerintah
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
LSM/Figur
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
LSM/Figur
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau