Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Hemat Energi di Armada Kapal, Pertamina International Shipping Raih Lestari Awards

Kompas.com - 04/10/2025, 14:55 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina International Shipping (PIS) menyabet penghargaan Lestari Awards 2025 yang digelar KG Media, melalui program efisiensi energi untuk mengurangi konsumsi bahan bakar kapal atau bunker fuel di seluruh armadanya. Perusahaan menang pada kategori Energy Efficiency dengan program bernama Enhancing Propulsion Efficiency through In-House Customized Propeller Duct. 

Manager Tanker and Offshore Project PIS, Sidha, menjelaskan bahwa inisiatif itu berfokus pada penerapan Energy Saving Devices (ESDs). Khususnya duct propellers dan pre-swirl fins untuk meningkatkan kinerja propulsi sekaligus menurunkan emisi gas rumah kaca.

"Kapal itu adalah moda transportasi yang memang sangat banyak membakar bahan bakar fuel. Jadi dengan modifikasi propeller ini, kami selain programnya adalah menghemat bahan bakar tentu saja nanti pada ujungnya adalah membuat dunia ini menjadi lebih ramah karena karbonnya akan berkurang," ungkap Sidha ditemui usai Lestari Summit and Awards di Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).

Baca juga: AmarthaFin, Keuangan Digital untuk UMKM di Pelosok Raih Lestari Awards

Dia menjelaskan, program ESDs dimulai antara tahun 2023-2024 lalu. Tujuannya mengurangi konsumsi bahan bakar sebesar 5–10 persen per kapal melalui peningkatan kinerja hidrodinamika.

Dengan mengoptimalkan aliran air ke dalam dan di sekitar area baling-baling, perangkat tersebut meningkatkan efisiensi dorong sekaligus meminimalkan kehilangan energi. Peningkatan kinerja menghasilkan penurunan bahan bakar dan emisi CO2.

"Kami sudah melaksanakan ini untuk beberapa kapal, dan tidak hanya propeller saja yang kami modifikasi tapi juga beberapa devices lainnya. Jadi ini memang jadi komitmen kami, dm akan kami terus lakukan," ucap Sidha.

"Karena memang target dari pemerintah comply dengan peraturan internasional adalah zero emission di tahun 2050," imbuh dia.

Tak hanya satu, pihaknya juga bakal memasang alat untuk pengurangan konsumsi bahan bakar pada 100 armadanya. Menurut Sidha, alat ini membuat kapal melaju dengan lebih mudah.

Untuk memastikan penghematan dapat terukur dan berkelanjutan, setiap kapal yang telah dimodifikasi akan dilengkapi dengan sensor pemantauan kinerja secara real-time. Data yang dikumpulkan dari sistem nantinya dikirim ke dashboard terpusat sehingga memungkinkan tim teknis mengevaluasi efektivitas setiap instalasi secara berkesinambungan.

Baca juga: Komitmen Inklusif, Godrej Indonesia Sabet Penghargaan di Lestari Awards 2025

"Dengan adanya alat-alat ini, dengan adanya modifikasi di kapal ini membuat laju kapal semakin cepat sehingga menurunkan (konsumsi) bahan bakar," sebut dia.

Melalui inisiatifnya, PT Pertamina International Shipping memperkirakan manfaat signifikan baik secara lingkungan maupun operasional. Rata-rata penghematan konsumsi bahan bakar tahunan per kapal yang dimodifikasi diperkirakan mencapai 8 persen, disertai penurunan emisi CO2 sebesar 500–700 ton per kapal per tahun.

Ke depan, PT Pertamina International Shipping berencana menjadikan perangkat penghemat energi sebagai fitur standar pada seluruh kapal baru serta menyempurnakan metode retrofit berdasarkan wawasan data yang dikumpulkan.

"Harapan ke depannya tentu kami akan terus laksanakan program-program ini sampai seluruh kapal kami comply. Dan kedepannya kami masih memiliki program-program yang lebih radikal lainnya seperti alternatif fuel, itu akan menjadi program-program kami ke depannya," ucap Sidha.

Dengan tema Thriving Together and Cultivating Resilience for Sustainable Future, Lestari Summit 2025 menghadirkan beragam inovasi untuk mendukung keberlanjutan.

Pada tahun ini, terdapat 14 kategori yang dikompetisikan dengan fokus pada dampak positif keberlanjutan, termasuk kategori UMKM dan Social Entrepreneurship, serta kategori baru untuk Transformasi dan Produk Berkelanjutan.

Juri terdiri dari panel independen lintas disiplin yang meliputi akademisi, pakar industri, serta profesional keberlanjutan yang akan menilai inovasi dan dampak nyata.

Kategori-kategori ini dibagi lagi ke dalam dua kelompok utama, yaitu Large Corporate dan SME (Usaha Kecil dan Menengah). Dari berbagai inisiatif yang masuk final, akhirnya juri memilih para pemenang yang mewakili masing-masing kategori.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Pemerintah
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
BrandzView
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
Pemerintah
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
LSM/Figur
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat 'Greenship Award 2025'
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat "Greenship Award 2025"
Swasta
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
LSM/Figur
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
Pemerintah
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Pemerintah
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
BrandzView
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
LSM/Figur
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau