Salin Artikel

Pelaku Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni Disebut Bukan Warga Setempat

"Kalau dilihat dari mata telanjang kita sih kayaknya dari luar. Kalau warga setempat tidak ada," ucap salah satu warga bernama Mahmud (39) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Kamis (4/9/2025).

Menurut Mahmud, warga setempat tak mungkin tega ikut menjarah rumah Sahroni, mengingat yang bersangkutan dikenal baik di lingkungannya.

"Justru beliau itu orang baik, selalu menyantuni dan akrab sama warga. Makanya kalau untuk menjarah, warga sendiri kayaknya aduh enggak tega gitu loh, karena beliau itu orang baik," tutur Mahmud.

Sejauh ini, kata Mahmud, banyak orang yang berdatangan untuk mengembalikan barang-barang Sahroni yang telah dijarah.

Warga yang datang untuk mengembalikan barang jarahan biasanya akan bertemu dengan ajudan Sahroni.

Mahmud sendiri mengaku tak mengetahui persis barang apa saja yang sudah dikembalikan.

"Untuk sebagian ada yang dikembalikan, kalau apa aja kita kurang tau. Itu urusan antara RT dan ajudan Pak Ahmad Sahroni," tutur Mahmud.

Diberitakan sebelumnya, rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dijarah beramai-rama oleh kelompok orang tak dikenal (OTK), Sabtu (30/8/2025) sore.

Penjarahan tersebut terjadi imbas banyaknya masyarakat yang geram mendengar pernyataan Sahroni ketika mengomentari soal desakan membubarkan DPR.

Desakan pembubaran DPR itu muncul usai ramainya berita kenaikan gaji para anggota dewan yang mencapai ratusan juta rupiah.

Bagi Sahroni, orang yang ingin membubarkan DPR memiliki "mental tolol". Pernyataan tersebut pun menuai banyak kecaman.

Sebab itu, banyak masyarakat yang marah dan menggeruduk serta menjarah rumah Sahroni.

Imbasnya, hampir semua barang berharga milik Sahroni, di antaranya tas mewah, jam tangan, uang, dan lainnya hilang dicuri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2025/09/04/17592531/pelaku-penjarahan-rumah-ahmad-sahroni-disebut-bukan-warga-setempat

Terkini Lainnya

21 Tahun Munir: Aktivis Padati Komnas HAM, Tuntut Kasus Dibuka Kembali
21 Tahun Munir: Aktivis Padati Komnas HAM, Tuntut Kasus Dibuka Kembali
Megapolitan
Pagar Trotoar di Jalan Ciater Raya Serpong Rusak dan Hilang
Pagar Trotoar di Jalan Ciater Raya Serpong Rusak dan Hilang
Megapolitan
Ruko Fatmawati Terbakar, Karyawan Ngaku Sempat Mimpi Buruk Sebelum Kejadian
Ruko Fatmawati Terbakar, Karyawan Ngaku Sempat Mimpi Buruk Sebelum Kejadian
Megapolitan
Puing Sisa Kebakaran Dipajang di Halte Transjakarta Jaga Jakarta
Puing Sisa Kebakaran Dipajang di Halte Transjakarta Jaga Jakarta
Megapolitan
Polisi Tangkap Penganiaya Sekuriti di Depok Perkara Portal Kompleks Ditutup
Polisi Tangkap Penganiaya Sekuriti di Depok Perkara Portal Kompleks Ditutup
Megapolitan
Suasana Hangat di Peresmian Halte Transjakarta Jaga Jakarta, Penumpang Dapat Bingkisan
Suasana Hangat di Peresmian Halte Transjakarta Jaga Jakarta, Penumpang Dapat Bingkisan
Megapolitan
Pramono: Jakarta Peringkat 17 di Dunia dengan Transportasi Publik Terbaik
Pramono: Jakarta Peringkat 17 di Dunia dengan Transportasi Publik Terbaik
Megapolitan
Selidiki Kasus Affan, Polisi Ambil Rekaman CCTV di TKP Rantis Brimob Lindas Ojol
Selidiki Kasus Affan, Polisi Ambil Rekaman CCTV di TKP Rantis Brimob Lindas Ojol
Megapolitan
Tarif Transjakarta dan MRT Kembali Normal Mulai Hari Ini Usai Digratiskan Sepekan
Tarif Transjakarta dan MRT Kembali Normal Mulai Hari Ini Usai Digratiskan Sepekan
Megapolitan
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir Demo di Komnas HAM Hari Ini
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir Demo di Komnas HAM Hari Ini
Megapolitan
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok
Megapolitan
Perbaikan JPO Senen dan Polda Metro Rampung Desember, Biaya Capai Rp 20 Miliar
Perbaikan JPO Senen dan Polda Metro Rampung Desember, Biaya Capai Rp 20 Miliar
Megapolitan
Pengemudi Ojol Bakal Demo di DPR pada 17 September, Suarakan 7 Tuntutan
Pengemudi Ojol Bakal Demo di DPR pada 17 September, Suarakan 7 Tuntutan
Megapolitan
Di Balik Sorotan Publik Tunjangan Rumah DPRD DKI Kini Menunggu Revisi
Di Balik Sorotan Publik Tunjangan Rumah DPRD DKI Kini Menunggu Revisi
Megapolitan
Wajah Baru Halte Senen Sentral yang Berganti Nama Jaga Jakarta
Wajah Baru Halte Senen Sentral yang Berganti Nama Jaga Jakarta
Megapolitan
Bagikan artikel ini melalui
Oke