Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Pademangan Curi Dompet Demi Biaya Berobat Adik

Kompas.com - 08/09/2025, 14:18 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pria berinisial JN (50) mencuri dompet pengunjung konter pulsa di Jalan Budi Mulya, RT 10, RW 15, Pademangan Barat, Jakarta Utara, demi biaya berobat adiknya, Minggu (17/8/2025).

JN mengakui perbuatannya tersebut usai buron selama hampir satu bulan. Ia ditangkap dan diamuk massa di depan WTC Mangga Dua, Jumat (5/9/2025), pukul 02.00 WIB dini hari.

"Jujur dia, mengakui perbuatan dia. Alasan dia melakukan itu untuk kebutuhan adiknya yang sedang sakit," ucap Ketua RT setempat, Zaenal, saat dikonfirmasi, Senin (8/9/2025).

Baca juga: Aksi Office Boy Gagalkan Pencurian Motor di Puskesmas Lagoa, Pelaku Kabur

"Yang diambil dompet, ada isinya duit Rp 1 juta dan surat-surat," ucap Zaenal lagi.

Namun, kata Zaenal, JN hanya mengambil uangnya saja, sementara dompet dan surat-surat di dalamnya ia buang. Dompet tersebut kemudian ditemukan oleh seseorang dan dikembalikan ke korban.

Lantaran dompetnya kembali, korban memilih untuk tidak melaporkan JN ke polisi.

"Pelaku dan korban belum bertemu, tapi korban sudah mengikhlaskan. Kata korban, yang penting surat-suratnya sudah balik," ucap Zaenal.

Untuk diketahui, pencurian itu terjadi ketika korban mendatangi konter pulsa dengan mengendarai sepeda motor. Saat itu, korban masuk ke konter pulsa dan lupa membawa dompetnya di sepeda motor.

Akhirnya, JN mengambil dompet tersebut. Aksinya pun terekam jelas di CCTV. Setelah kejadian, JN melarikan diri begitu saja.

Baca juga: Kronologi Pencurian Kalung Berlian di Mal Kawasan Kelapa Gading

Karena pernah tinggal di lingkungan tersebut, wajah pelaku sudah dikenal warga. Sampai akhirnya, salah satu warga bertemu dengan JN tak sengaja di depan WTC Mangga Dua, Jumat (5/9/2025).

Di sanalah, JN langsung dihajar massa dan dibawa ke kantor RW untuk dimintai keterangan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Megapolitan
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Megapolitan
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Megapolitan
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
Megapolitan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Megapolitan
14 Pelaku Penyerangan Polres Jaktim Ditangkap, 4 di Antaranya Anak di Bawah Umur
14 Pelaku Penyerangan Polres Jaktim Ditangkap, 4 di Antaranya Anak di Bawah Umur
Megapolitan
Pagar Trotoar di Serpong Rusak Diduga karena Minim Perawatan
Pagar Trotoar di Serpong Rusak Diduga karena Minim Perawatan
Megapolitan
Pelaku Meninggal, Penyidikan Kasus Pembunuhan Bocah di Kebayoran Lama Dihentikan
Pelaku Meninggal, Penyidikan Kasus Pembunuhan Bocah di Kebayoran Lama Dihentikan
Megapolitan
Penampakan Puing Bekas Kebakaran yang Dipajang di Halte Jaga Jakarta
Penampakan Puing Bekas Kebakaran yang Dipajang di Halte Jaga Jakarta
Megapolitan
Petisi Tolak Pecat Kompol Cosmas Capai Ratusan Ribu Tanda Tangan, Ini Kata Kompolnas
Petisi Tolak Pecat Kompol Cosmas Capai Ratusan Ribu Tanda Tangan, Ini Kata Kompolnas
Megapolitan
Jelang Demo 8 September, Depan Gedung DPR Dipenuhi PKL
Jelang Demo 8 September, Depan Gedung DPR Dipenuhi PKL
Megapolitan
Api Muncul di Sekolah Regina Pacis Bogor, Belajar Mengajar Sempat Terganggu
Api Muncul di Sekolah Regina Pacis Bogor, Belajar Mengajar Sempat Terganggu
Megapolitan
Identitas Mayat Tak Utuh di Kali Ciliwung Terungkap, Ternyata Pegawai Kemendagri
Identitas Mayat Tak Utuh di Kali Ciliwung Terungkap, Ternyata Pegawai Kemendagri
Megapolitan
Penganiaya Sekuriti di Depok Ngaku Habis Minum Arak Saat Kejadian
Penganiaya Sekuriti di Depok Ngaku Habis Minum Arak Saat Kejadian
Megapolitan
Transportasi Umum Jakarta Peringkat 17 Dunia, Ungguli Kuala Lumpur hingga Bangkok
Transportasi Umum Jakarta Peringkat 17 Dunia, Ungguli Kuala Lumpur hingga Bangkok
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau