Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironi Sekolah Rakyat Ancol: Dekat Istana Negara, Tapi Belum Tersentuh MBG

Kompas.com - 14/10/2025, 08:18 WIB
Mohamad Bintang Pamungkas

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekira 110 siswa di Sekolah Rakyat Ancol, Jalan Ancol Barat, Pademangan, Jakarta Utara, hingga kini belum menikmati manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat.

Ironinya, sekolah yang menampung anak-anak dari keluarga prasejahtera ini hanya berjarak kurang dari 10 kilometer dari Istana Negara, dan belum tersentuh program yang dirancang untuk membantu pelajar kurang mampu mendapatkan asupan makanan sehat.

“Kalau misalkan MBG sendiri kan udah masuk ke sekolah, tapi ini belum masuk ke sekolah rakyat (Ancol),” tutur salah satu guru di Sekolah Rakyat Ancol, Anisa Khumaeroh (30), saat diwawancarai di lokasi, Senin (12/10/2025).

Ia menjelaskan, pihak sekolah sebenarnya sudah pernah disurvei untuk menjadi penerima MBG, namun hingga kini belum ada tindak lanjut maupun kepastian waktu pelaksanaan.

Baca juga: Dari Dapur ke Meja Siswa: Menelusuri Proses Panjang MBG

Padahal, menurut Nisa, mayoritas murid di sekolah tersebut sangat membutuhkan bantuan makanan bergizi.

“Tapi, faktanya sekolah kita tuh anak-anaknya butuh MBG. Karena entah emang dari orangtuanya yang enggak terlalu aware atau gimana, banyak kejadian siswa pusing tiba-tiba. Pas ditanya ‘kamu kenapa?’ Jawabnya belum makan dari pagi,” ucapnya.

Kondisi ekonomi keluarga yang terbatas membuat sebagian besar murid datang ke sekolah tanpa bekal makanan.

Nisa mencontohkan salah satu siswanya yang hanya mendapat uang saku Rp 10.000 per hari dari kakaknya.

“Dia cuma dikasih uang Rp 10.000 sama kakaknya sehari buat sekolah ama makan. Badannya kurus banget, jadi saya nanya ‘kamu gimana gitu makannya?’ tapi dia untungnya bisa ngatur. Dia beli nasi warteg dekat sekolah Rp 7.000 itu dapat beli ama lauk,” ungkap Nisa.

Baca juga: Menanti Sertifikat Laik Higiene di Seluruh Dapur MBG Jakarta, Bekasi, Tangerang

Keadaan tersebut turut dirasakan langsung oleh para siswa. Ryan (19), siswa kelas 9, mengaku sangat berharap program MBG bisa segera diterapkan di sekolahnya.

Dengan uang saku Rp 10.000 per hari, ia harus membagi pengeluaran antara biaya makan dan transportasi.

“Saya jajannya Rp 10.000, ke sini naik Jaklingko gratis, tapi kalau pengen cepat saya naik ojek online dari duit itu,” kata Ryan.

Menurutnya, jika harus menggunakan ojek online untuk berangkat sekolah, uang sakunya sering habis sebelum sempat membeli makanan.

“Pengin banget dapat MBG,” ucapnya.

Baca juga: Setahun Prabowo–Gibran: Potret Makan Bergizi Gratis di Sekolah Jabodetabek

Harapan serupa disampaikan Gabriela, teman sekelas Ryan. Ia mengatakan banyak siswa yang tidak membawa bekal dari rumah dan hanya bisa menahan lapar hingga jam pulang sekolah.

Halaman:


Terkini Lainnya
Program Pemutihan Pajak di Samsat Ciputat Capai 300.000 Kendaraan
Program Pemutihan Pajak di Samsat Ciputat Capai 300.000 Kendaraan
Megapolitan
Pencari Kerja Padati Job Fair Disabilitas di Taman Ismail Marzuki
Pencari Kerja Padati Job Fair Disabilitas di Taman Ismail Marzuki
Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku yang Bacok Dua Korban Saat Tawuran di Depok
Polisi Tangkap Tiga Pelaku yang Bacok Dua Korban Saat Tawuran di Depok
Megapolitan
Kapolda Metro Beri Penghargaan ke Ojol yang Gagalkan Pencurian Motor di Cakung
Kapolda Metro Beri Penghargaan ke Ojol yang Gagalkan Pencurian Motor di Cakung
Megapolitan
Dikelilingi Kompleks Perumahan Elite, Warga Gang Kelinci Puluhan Tahun BAB di Kali
Dikelilingi Kompleks Perumahan Elite, Warga Gang Kelinci Puluhan Tahun BAB di Kali
Megapolitan
Hari Keempat, Banjir Masih Rendam Jati Padang Imbas Tanggul Baswedan Jebol
Hari Keempat, Banjir Masih Rendam Jati Padang Imbas Tanggul Baswedan Jebol
Megapolitan
Naik KRL hingga MRT Kini Bisa Pakai QRIS, Cukup dengan Tap Ponsel
Naik KRL hingga MRT Kini Bisa Pakai QRIS, Cukup dengan Tap Ponsel
Megapolitan
Ganggu Laju Bus dan Membahayakan, Masyarakat Dilarang Lari di Jalur Transjakarta
Ganggu Laju Bus dan Membahayakan, Masyarakat Dilarang Lari di Jalur Transjakarta
Megapolitan
Ironi Warga Gang Kelinci Kemanggisan, Masih Buang Air Besar di Kali
Ironi Warga Gang Kelinci Kemanggisan, Masih Buang Air Besar di Kali
Megapolitan
Bau yang Tak Pernah Hilang dari Rorotan...
Bau yang Tak Pernah Hilang dari Rorotan...
Megapolitan
Transjakarta Sesalkan Peserta Lari Masuk Jalur Busway: Berbahaya, Merugikan Pelanggan
Transjakarta Sesalkan Peserta Lari Masuk Jalur Busway: Berbahaya, Merugikan Pelanggan
Megapolitan
Atasi Macet dan Parkir Minim, Konektivitas JIS–Ancol Perlu Dipercepat
Atasi Macet dan Parkir Minim, Konektivitas JIS–Ancol Perlu Dipercepat
Megapolitan
Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung Akan Diresmikan 15 November 2025
Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung Akan Diresmikan 15 November 2025
Megapolitan
20 Anak Sakit Akibat Uji Coba RDF Rorotan, Warga Desak Audiensi dengan Pramono
20 Anak Sakit Akibat Uji Coba RDF Rorotan, Warga Desak Audiensi dengan Pramono
Megapolitan
Penyebab Sopir Angkot Protes dan Mikrotrans JAK41 Berhenti Sementara
Penyebab Sopir Angkot Protes dan Mikrotrans JAK41 Berhenti Sementara
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat