Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Konsol Gim PlayStation 5 Bakal Naik Imbas Penerapan Tarif Trump

Kompas.com - 21/08/2025, 08:13 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan elektronik Sony mengumumkan kenaikan harga sekitar 50 dollar AS pada produk konsol gim PlayStation 5 mulai minggu ini. Kenaikan harga ini akan berkisar Rp 814.149 dengan asumsi kurs Rp 16.282 per dollar AS.

Harga PlayStation 5 Digital Edition untuk versi digital edition akan naik dari 450 dollar AS menjadi 500 dollar AS, dan PlayStation 5 dengan disk drive akan naik menjadi 550 dollar AS dari 500 dollar AS.

PlayStation 5 Pro kelas atas dari Sony akan dibanderol dengan harga 750 dollar AS, naik dari 700 dollar AS.

Baca juga: Penerapan Tarif Resiprokal AS Meluas, BI Perkirakan Ekonomi Dunia Tumbuh Lebih Rendah

Sedikit catatan, PlayStation 5 pertama kali dirilis pada tahun 2020.

Rencana tarif luas Presiden Donald Trump yang diumumkan pada April lalu mulai berlaku awal bulan ini di sebagian besar negara.

AS saat ini mengenakan tarif sebesar 30 persen untuk impor dari China, dan tarif yang lebih tinggi untuk barang-barang dari ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut saat ini ditunda.

Sedangkan negara asal produsen Sony, Jepang, dikenakan tarif sebesar 15 persen.

Meskipun Sony tidak menghubungkan kenaikan tersebut dengan tarif Trump, perusahaan konsumen telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa harga yang lebih tinggi akan segera terjadi.

“Seperti banyak bisnis global lainnya, kami terus menghadapi lingkungan ekonomi yang penuh tantangan,” ujar Sony dalam postingan blog, dikutip dari CNBC, Kamis (21/8/2025).

Perusahaan mengatakan bahwa harga eceran untuk aksesori konsol seperti pengontrol tidak berubah.

Awal bulan ini, pejabat Sony mengatakan perusahaan tengah berupaya melakukan diversifikasi rantai pasokan untuk melawan tarif AS, dan mengatakan bahwa perangkat keras konsol yang dijualnya di AS diproduksi di luar China.

Salah satu pejabat Sony mengaku kesulitan untuk membahas strategi penetapan harga perangkat keras, karena hal itu berimplikasi pada strategi kompetitif kami di masa mendatang.

“Namun, kami bermaksud mengambil pendekatan yang fleksibel terhadap pengambilan keputusan tersebut dengan memantau sensitivitas harga konsumen sambil mempertimbangkan total laba segmen setahun penuh, nilai umur pakai, manufaktur, unit yang terjual, dan potensi penjualan konten kami,” kata dia, menurut transkrip terjemahan panggilan telepon dengan analis keuangan yang diunggah di situs webnya, dikutip dari CNBC, Kamis (21/8/2025).

Sebagai pembanding, pada Mei lalu, Microsoft menaikkan harga konsol gim video Xbox-nya.

Nintendo menunda pra-pemesanan Switch 2 selama beberapa minggu pada bulan April, dengan alasan tarif.

Meskipun Nintendo tidak menaikkan harga konsol barunya, mereka menaikkan harga Switch versi awal awal bulan ini.

Baca juga: Imbas Tarif AS, 40.800 Lapangan Kerja Lenyap di Kanada pada Juli 2025

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau