Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran Gas Murah Dibatasi, Menko Airlangga Bakal Cek Suplainya

Kompas.com - 23/08/2025, 19:16 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pihaknya akan mendalami pembatasan pasokan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) oleh produsen gas ke industri.

Hal ini dia ungkapkan untuk merespons keluhan dari para industri yang mendapatkan pasokan gas murah ini dibatasi sehingga jumlah produksinya berkurang.

“Nanti HGBT kita akan dalami lagi, karena tentu kita akan melihat suplai gas terhadap industri, ketersediaan suplai gas,” katanya kepada media di Jakarta, Sabtu (23/8/2025).

Baca juga: Gas Murah Dibatasi, Produsen Olekimia Curhat ke Kemenperin: Produksi Turun Lebih 30 Persen

Airlangga bilang apabila ditemukan ada persoalan pada stok atau ketersediaan gas yang terbatas, pemerintah membuka opsi tambahan produksi oleh Kontraktor Kerja Sama (KKKS/K3S).

K3S sendiri merupakan badan usaha atau perusahaan yang memiliki kontrak dengan pemerintah Indonesia melalui SKK Migas untuk melakukan eksplorasi minyak dan gas bumi.

“Kita akan melihat keterbatasan suplai dan rencana tambahan produksi oleh K3S di Indonesia,” katanya.

Sebelumnya, salah satu produsen oleokimia, PT Sumi Asih, mengeluhkan bahwa produksinya turun lebih dari 30 persen hingga rela membayar tagihan denda lantaran adanya pembatasan pasokan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).

Hal itu disampaikan Direktur Operasional PT Sumi Asih, Sebastian Dharmadi, saat menerima kunjungan Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arief, di kantornya, Jumat (22/8/2025).

Sebastian menyatakan bahwa perusahaannya merasakan terbatasnya HGBT sudah sejak akhir Januari 2025.

Kebutuhan gas HGBT Sumi Asih minimal adalah 1.500 Mmbtu per hari, namun lantaran adanya pembatasan HGBT oleh produsen gas, dalam hal ini adalah PT PGN, jumlah gas yang disalurkan hanya 70 persen.

Bahkan, PT Sumi Asih pun mendapatkan surat dari PGN yang berisikan pemberitahuan bahwa PGN harus membatasi penyaluran gas HGBT ke Sumi Asih sebesar 48 persen.

“Kita dapat surat cinta itu pada tanggal 13 Agustus 2025, isinya ada pembatasan pasokan sampai 48 persen dan itu artinya hanya 8 persen gas HGBT per hari yang kami pakai. Kalau lebih dari 8 persen, kita kena surcharge atau biaya tambahan lebih dari 120 persen,” ujarnya.

Baca juga: Kemenperin: 134.797 Pekerja Berpotensi PHK jika Pembatasan Gas Murah Berlanjut

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen, Cek Syarat dan Posisinya
BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen, Cek Syarat dan Posisinya
Karier
Wujudkan Swasembada Pangan, Harfia Gelar Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya
Wujudkan Swasembada Pangan, Harfia Gelar Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya
Ekbis
Gandeng Naoyoshi, Lovina Beach Brewery (STRK) Bakal Masuk ke Pasar Jepang
Gandeng Naoyoshi, Lovina Beach Brewery (STRK) Bakal Masuk ke Pasar Jepang
Ekbis
70 Persen Alkes Masih Impor, Indonesia Genjot Produksi Dalam Negeri
70 Persen Alkes Masih Impor, Indonesia Genjot Produksi Dalam Negeri
Ekbis
Wamendag Sebut Implementasi Perjanjian IC-CEPA Bikin Nilai Perdagangan dengan Cille Naik
Wamendag Sebut Implementasi Perjanjian IC-CEPA Bikin Nilai Perdagangan dengan Cille Naik
Ekbis
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bongkar Strategi Genjot Pendapatan
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bongkar Strategi Genjot Pendapatan
Industri
RI Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi: Bisa Dipakai Bayi, Harga Mulai Rp 300 Juta
RI Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi: Bisa Dipakai Bayi, Harga Mulai Rp 300 Juta
Industri
Ekspor China ke AS Anjlok 33 Persen, Pertumbuhan Perdagangan Melambat
Ekspor China ke AS Anjlok 33 Persen, Pertumbuhan Perdagangan Melambat
Ekbis
Jangan Tertipu! OJK Tegaskan Pemutihan Pinjaman Online Hoaks
Jangan Tertipu! OJK Tegaskan Pemutihan Pinjaman Online Hoaks
Ekbis
Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri
Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri
Industri
Ternyata Ini 6 Penyebab Gen Z dan Milenial Sulit Menabung Menurut Pakar
Ternyata Ini 6 Penyebab Gen Z dan Milenial Sulit Menabung Menurut Pakar
Keuangan
Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam
Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam
Ekbis
Prediksi Harga iPhone 17 Pro Max, Air, dan Seri Lainnya
Prediksi Harga iPhone 17 Pro Max, Air, dan Seri Lainnya
Belanja
Mengoreksi Budidaya, Menopang Ekstensifikasi, Mengejar Swasembada Gula
Mengoreksi Budidaya, Menopang Ekstensifikasi, Mengejar Swasembada Gula
Ekbis
Pertumbuhan Ekonomi Jepang 2,2 Persen, tapi Ekspor Turun
Pertumbuhan Ekonomi Jepang 2,2 Persen, tapi Ekspor Turun
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau