Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Penting Industri Hulu dan Hilir Gas, Jadi Kunci Transisi Energi dan Dukung Ekonomi RI

Kompas.com - 28/08/2025, 10:44 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Industri hulu dan hilir gas semakin memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian Indonesia. Kajian ReforMiner Institute menunjukkan kontribusi sektor ini kian luas, sekaligus menjadi kunci keberhasilan transisi energi dan hilirisasi.

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro, mengungkapkan jumlah sektor ekonomi yang terkait dengan kegiatan usaha hulu gas meningkat dari 104 sektor menjadi 113 sektor.

“Industri hulu gas memiliki keterkaitan yang kuat dengan sektor pendukung dan penggunanya. Kegiatan usaha hulu gas berperan penting baik sebagai penyedia bahan baku maupun penyedia energi,” ujar Komaidi di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Baca juga: PGN Tetapkan Pengurus Baru lewat RUPSLB, Perkuat Strategi Gas Bumi Nasional

Indeks multiplier industri hulu gas juga meningkat dari 4,98 menjadi 6,56. Artinya, setiap investasi yang dilakukan di hulu gas menghasilkan nilai tambah ekonomi 6,56 kali lebih besar. Keterkaitan sektor ini juga tercermin dari total linkage index yang naik dari 2,63 menjadi 3,12.

Menurut Komaidi, pengembangan hulu gas sejalan dengan kebijakan transisi energi, penyelesaian defisit pasokan gas di sejumlah wilayah, serta program hilirisasi. Jika 50 persen konsumsi minyak bumi dan batu bara digantikan gas bumi, potensi penurunan emisi bisa mencapai 36,16 juta ton CO2e dari minyak dan 123,35 juta ton CO2e dari batu bara.

Berdasarkan proyeksi, potensi defisit pasokan gas di Jawa Barat dan Sumatera dapat meningkat hingga sekitar 513 MMSCFD pada 2035. Namun, kondisi ini bisa ditekan jika pengembangan hulu gas dioptimalkan.

Baca juga: Penyaluran Gas Murah Dibatasi, Menko Airlangga Bakal Cek Suplainya

Kebutuhan pasokan gas juga akan semakin besar seiring program hilirisasi. Beberapa proyek yang membutuhkan suplai mencapai 1.078 MMSCFD, antara lain:

  • Pupuk Iskandar Muda (PIM)-3
  • Pupuk Sriwijaya (Pusri) III
  • Proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban
  • Amurea Pupuk Kimia Gresik (PKG)
  • Pabrik Methanol Bojonegoro
  • Proyek Petrokimia Masela
  • Pengembangan Amonia Banggai
  • Proyek Ammonia dan Urea di Papua Barat
  • Blue Ammonia Papua Barat

Baca juga: SKK Migas Alihkan Gas West Natuna ke PGN untuk Amankan Industri Domestik

Selain itu, Komaidi menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas produksi LPG domestik. Konsumsi LPG Indonesia naik dari 8,02 juta ton pada 2020 menjadi 8,90 juta ton pada 2024. Namun, kapasitas produksi dalam negeri masih stagnan di 1,9 juta ton per tahun.

“Sementara kemampuan produksi LPG domestik stagnan pada kisaran 1,9 juta ton. Karena itu Indonesia harus mengimpor LPG sekitar 6,90 juta ton per tahun,” jelas Komaidi.

Dampaknya, subsidi LPG dalam lima tahun terakhir mencapai sekitar Rp 453 triliun, dengan realisasi 40 persen hingga 60 persen dari total subsidi energi. Untuk impor, kebutuhan devisa mencapai Rp 64 triliun per tahun. Jika kapasitas produksi domestik ditingkatkan, kebutuhan subsidi maupun devisa impor berpotensi menurun.

Baca juga: Satgas Transisi Energi Diharapkan Percepat Dekarbonisasi Industri

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ekonom: Menteri Keuangan Kunci Stabilitas Fiskal dan Kepercayaan Pasar
Ekonom: Menteri Keuangan Kunci Stabilitas Fiskal dan Kepercayaan Pasar
Ekbis
Cerita Purbaya Yudhi Sadewa, Kaget Saat Diminta Prabowo Gantikan Sri Mulyani
Cerita Purbaya Yudhi Sadewa, Kaget Saat Diminta Prabowo Gantikan Sri Mulyani
Keuangan
Jejak Karier Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pilihan Prabowo
Jejak Karier Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pilihan Prabowo
Ekbis
Ini Tugas Paling Penting Menkeu Purbaya Sadewa Menurut Bos Kadin
Ini Tugas Paling Penting Menkeu Purbaya Sadewa Menurut Bos Kadin
Ekbis
IHSG Hari Ini Anjlok 1,28 Persen, Saham Perbankan Besar Rontok
IHSG Hari Ini Anjlok 1,28 Persen, Saham Perbankan Besar Rontok
Cuan
IHSG Merosot Usai Reshuffle Kabinet, Pasar Dinilai Hanya 'Shock' Sementara
IHSG Merosot Usai Reshuffle Kabinet, Pasar Dinilai Hanya "Shock" Sementara
Ekbis
Profil Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani
Profil Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani
Ekbis
Profil Mukhtarudin, Loyalis Golkar dan Anggota DPR RI 3 Periode yang Jadi Menteri P2MI
Profil Mukhtarudin, Loyalis Golkar dan Anggota DPR RI 3 Periode yang Jadi Menteri P2MI
Ekbis
IHSG Merosot 1,28 Persen di Tengah Reshuffle Menteri, Efek Sri Mulyani?
IHSG Merosot 1,28 Persen di Tengah Reshuffle Menteri, Efek Sri Mulyani?
Cuan
Pakai Face Recognition Boarding Gate, KAI Hemat 18.697 Rol Kertas Tiket
Pakai Face Recognition Boarding Gate, KAI Hemat 18.697 Rol Kertas Tiket
Industri
Profil Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Bos LPS yang Gantikan Sri Mulyani
Profil Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Bos LPS yang Gantikan Sri Mulyani
Ekbis
Purbaya Sadewa Jadi Menkeu Gantikan Sri Mulyani, Ini Catatan Ekonom
Purbaya Sadewa Jadi Menkeu Gantikan Sri Mulyani, Ini Catatan Ekonom
Ekbis
Profil Ferry Juliantono Menkop Pengganti Budi Arie: dari Aktivis Jadi Menteri
Profil Ferry Juliantono Menkop Pengganti Budi Arie: dari Aktivis Jadi Menteri
Karier
IHSG Merosot 1,28 Persen di Tengah Reshuffle Kabinet, Rupiah Menguat
IHSG Merosot 1,28 Persen di Tengah Reshuffle Kabinet, Rupiah Menguat
Cuan
Sah, Purbaya Yudhi Sadewa Gantikan Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan
Sah, Purbaya Yudhi Sadewa Gantikan Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau