JAKARTA, KOMPAS.com - Perencana keuangan selalu merekomendasikan dana darurat sebagai penyangga terhadap hal-hal tak terduga, mulai dari kehilangan pekerjaan hingga pengeluaran mendesak.
Dana darurat adalah sejumlah uang yang sengaja disisihkan dan disimpan untuk kebutuhan mendesak atau keadaan tak terduga yang bisa mengganggu kondisi keuangan.
Fungi dana darurat adalah sebagai “bantalan” agar seseorang atau keluarga tidak perlu berutang atau menjual aset ketika menghadapi situasi darurat.
Baca juga: Pakar Sebut Dana Darurat Setara Pengeluaran 6 Bulan Tak Cukup, Kenapa?
Contoh situasi yang membutuhkan dana darurat antara lain sebagai berikut.
Umumnya, perencana keuangan menyarankan jumlah dana darurat sebesar setara tiga sampai enam kali pengeluaran bulanan.
Untuk yang sudah berkeluarga atau memiliki tanggungan lebih banyak, idealnya dana darurat disiapkan hingga 12 kali pengeluaran bulanan.
Baca juga: Kelas Menengah, Ini 5 Cara Menyiapkan Dana Darurat
Dana darurat sebaiknya disimpan di instrumen yang likuid alias mudah dicairkan dan aman, misalnya tabungan, deposito, atau rekening khusus yang terpisah dari dana sehari-hari, sehingga bisa langsung digunakan ketika diperlukan tanpa tergerus nilai atau terkena risiko besar.
Meskipun itu skenario ideal, bagi banyak orang yang hidup dengan anggaran terbatas, mungkin terasa sangat sulit untuk menabung dana darurat.
Menabung dana darurat tidak harus menjadi upaya yang memakan waktu.
Dikutip dari Nasdaq, Selasa (2/9/2025), berikut cara menabung dana darurat yang mudah dilakukan.
Baca juga: 6 Tempat Menyimpan Dana Darurat, Mana yang Paling Cocok Buat Kamu?
Cara sederhana untuk mendapatkan kembali dana tambahan dan mengalokasikannya ke dana darurat adalah dengan menyapu bersih uang yang terbuang karena langganan yang terlupakan atau perpanjangan otomatis, menurut Jared Hubbard, manajer produk fintech di Plynk, sebuah aplikasi investasi.
“Mengalihkan bahkan satu biaya bulanan langganan yang dibatalkan ke dana darurat Anda dapat memberikan dampak yang nyata seiring waktu,” kata Hubbard.
Cara termudah untuk menghemat uang tanpa terlalu banyak memikirkannya adalah dengan mengotomatiskannya, menurut James Francis, CEO Paradigm Asset Management.
“Atur pengalihan otomatis ke rekening tabungan terpisah setiap kali Anda menerima gaji," jelas Francis.
Baca juga: Jangan Investasikan Dana Darurat, Ini Sebabnya Kata Perencana Keuangan
Jika uang tersebut dimasukkan ke rekening terpisah, harapannya Anda tidak tergoda untuk membelanjakannya.
Menurut Francis, uang apa pun yang tidak Anda harapkan, mulai dari angpao, tunjangan hari raya (THR), hingga bonus, adalah peluang emas untuk mempercepat tabungan dana darurat.
“Daripada menghabiskan semuanya, terapkan aturan ini: hemat setengahnya, nikmati setengahnya," saran dia.
Banyak penyedia layanan akan menegosiasikan tarif tagihan daripada merugikan Anda, terutama internet, paket data, dan TV kabel, tutur Francis.
Baca juga: Krisis Tabungan di RI, 70 Persen Warga Indonesia Hidup Tanpa Dana Darurat
Atau terkadang Anda bisa mendapatkan penawaran yang lebih baik dengan beralih ke penyedia baru. Apa pun caranya, sisihkan selisihnya untuk dana darurat.
Cara lain yang hampir tidak perlu Anda pikirkan untuk membangun dana darurat adalah dengan menggunakan aplikasi investasi, jelas Hubbard. Cobalah aplikasi yang memungkinkan Anda berinvestasi bahkan hanya dengan jumlah yang kecil setiap bulan.
“Anda bisa menganggap investasi seperti pengeluaran bulanan. Sisihkan berapapun yang Anda bisa,” kata Hubbard.
Meskipun Anda mungkin sebaiknya tidak menyimpan dana darurat yang besar dalam bentuk investasi untuk berjaga-jaga jika tiba-tiba membutuhkannya, aplikasi ini dapat membantu Anda membangun tabungan.
Baca juga: Bingung Simpan Dana Darurat di Mana? Simak Tips dari OJK
"Kebanyakan dari kita memiliki terlalu banyak barang, dan beberapa barang tersebut dapat menghasilkan uang tunai yang dapat kita tambahkan ke tabungan kita," sebut Trae Bodge, pakar belanja cerdas di TrueTrae.com.
“Beberapa contoh mudahnya adalah menjual pakaian yang tidak terpakai," imbuhnya.
Dengan cara ini, Anda tidak hanya merapikan rumah, tetapi juga bisa menyimpan uang tersebut sebagai dana darurat.
Berikut beberapa cara mudah untuk mulai membangun dana darurat tanpa perlu banyak usaha.
Baca juga: Dear Sandwich Generation, Nicholas Saputra Ingatkan Dana Darurat Nomor Satu
Jika memungkinkan, simpanlah dana darurat di rekening tabungan berbunga tinggi untuk mendapatkan bunga atas uang Anda.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini