JAKARTA, KOMPAS.com - Di era digital yang serba cepat ini, tren liburan semakin dipermudah dengan berbagai metode pembayaran modern, salah satunya adalah paylater atau buy now pay later (BNPL).
Terutama di kalangan Gen Z dan milenial, layanan paylater menjadi pilihan populer untuk membiayai kebutuhan liburan tanpa harus langsung merogoh kocek dalam-dalam.
Fenomena pakai paylater untuk liburan ini tak hanya mencerminkan perubahan pola konsumsi, tetapi juga membuka peluang sekaligus tantangan dalam mengelola keuangan pribadi di tengah gaya hidup yang dinamis.
Baca juga: Liburan Tak Selalu Mulus, Ini Risiko yang Bisa Ditanggung Asuransi Perjalanan
"Konsumen Gen Z dan milenial lebih cenderung menggunakan BNPL untuk pembelian perjalanan," kata Jamie Twiss, CEO perusahaan analisis risiko kredit Australia, Carrington Labs, dikutip dari CNBC, Minggu (7/9/2025).
Menurut Twiss, hal ini sejalan dengan minat mereka yang lebih tinggi terhadap penggunaan paylater secara umum.
"Serta kecenderungan yang lebih besar bagi operator perjalanan yang berfokus pada pelanggan muda untuk menawarkan BNPL sebagai opsi,” ujarnya.
Kedua generasi ini juga lebih cenderung menggunakan paylater untuk bepergian menghadiri acara secara langsung, menurut perusahaan jasa keuangan Bread Financial. Ini misalnya konser musik.
Baca juga: Atur Budget Liburan Akhir Tahun agar Keuangan Keluarga Tetap Aman
Sementara itu, menurut Sunil Sachdev, head of embedded finance di perusahaan fintech Fiserv, paylater dapat menjadi alat yang berharga untuk membiayai liburan bila digunakan secara bertanggung jawab.
Ia mengatakan layanan paylater telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan paylater belum mengakibatkan gagal bayar yang meluas, meskipun ada kekhawatiran awal.
Twiss setuju bahwa paylater dapat menjadi cara yang efektif untuk mendistribusikan biaya perjalanan.
Ia mengatakan tingkat gagal bayar untuk penggunaan paylater untuk membiayai perjalanan lebih rendah dibandingkan pembelian lainnya.