Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Purbaya Minta BEI Tertibkan Praktik Saham "Gorengan”

Kompas.com - 09/10/2025, 12:04 WIB
Suparjo Ramalan ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, meminta Bursa Efek Indonesia (BEI) segera menertibkan praktik saham "gorengan”. Pasalnya, tindakan itu dinilai merugikan investor skala kecil.

Pernyataan Purbaya disampaikan usai dirinya melakukan pertemuan dengan jajaran Direksi BEI dan pelaku pasar modal di gedung BEI, Jakarta, Kamis (9/10/2025).

“Artinya yang goreng-goreng kan dikendalikan (ditertibkan) sama dia lah (BEI), supaya investor kecil terlindungi,” ujar Purbaya saat ditemui di lokasi.

Baca juga: Menkeu Purbaya Ungkap Tantangan LPS: Kadang Agak Telat Melihat Kondisi Perbankan...

Lebih jauh, arahan Purbaya kepada otoritas Bursa juga berkaitan dengan rencana pemberian insentif fiskal untuk pasar modal Tanah Air.

Ia memastikan tidak akan gegabah memberikan insentif sebelum BEI lebih dulu menertibkan perilaku para pemain saham, khusus praktik “menggoreng” harga.

“Jadi Direktur Bursa juga minta insentif, terus belum tentu saya kasih. Jadi saya bilang, akan saya berikan insentif kalau Anda sudah merapikan perilaku investor di pasar modal,” paparnya.

“Baru saya bikin insentifnya, kira-kira gitu kan,” lanjutnya.

BEI melalui Presiden Direktur Iman Rachman mengusulkan sejumlah insentif kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu), termasuk keringanan pajak, untuk memperkuat pertumbuhan pasar modal domestik.

Namun, Purbaya menilai usulan itu harus diimbangi dengan tata kelola yang lebih bersih dan sistem perlindungan yang lebih kuat bagi investor.

“Sekarang belum (insentif), dia minta macem-macem, pajak,” ungkapnya.

Menkeu juga menyebut bahwa pihaknya tengah berupaya menertibkan internal Kementerian Keuangan, khususnya di jajaran pegawai pajak, agar tidak menimbulkan persoalan baru di lapangan.

Ia berharap, jika reformasi internal berjalan baik, pelaku pasar modal juga dapat berbenah.

“Saya bilang begini, kalau saya bisa merapikan pegawai pajak saya sehingga enggak macem-macem lagi, ke depan harusnya concern mereka sudah hilang. Tapi kalau saya sudah merapikan, masih ada masalah lagi, dia bisa menghadap saya lagi,” katanya.

Meski demikian, ia memastikan pemerintah tetap membuka ruang untuk pemberian insentif, asalkan diiringi dengan pembenahan di industri pasar modal.

“Saya lagi lihat insentif apa yang cocok buat mengembangkan dan mendukung pertumbuhan industri pasar modal di Indonesia,” ungkap Purbaya.

Baca juga: IHSG Sempat Sentuh Rekor Tertinggi, Efek Saham Konglomerasi?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau