Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Anjlok Usai Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Kompas.com - 22/10/2025, 08:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia anjlok tajam pada akhir perdagangan Selasa (21/10/2025) waktu setempat atau Rabu (22/10/2025) pagi WIB, usai mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH).

Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot turun 5,5 persen ke 4.115,26 dollar AS per ons, yang merupakan level terendah dalam sepekan. Ini sekaligus menjadi penurunan harian terbesar dalam lima tahun atau sejak Agustus 2020.

Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) untuk pengiriman Desember anjlok 5,7 persen ke level 4.109,10 dollar AS per ons.

Pada perdagangan Senin sebelumnya, harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di 4.381,21 dollar AS per ons, dan sepanjang tahun ini sudah melonjak sekitar 60 persen.

Baca juga: Harga Emas Melonjak Gila-Gilaan, Apakah Anda Harus Ikut Beli Sekarang?

Kenaikan itu didorong oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed), serta pembelian besar-besaran oleh bank sentral.

"Penurunan tajam ini terjadi karena investor mulai melakukan aksi ambil untung setelah reli besar yang mendorong harga emas ke level tertinggi. Volatilitas yang meningkat dalam sepekan terakhir juga memicu kehati-hatian di pasar,” ujar Tai Wong, analis dan pedagang logam independen.

Di sisi lain, indeks dollar AS juga tercatat naik 0,4 persen pada Selasa, yang membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga menekan minat investor terhadap logam mulia tersebut.

Baca juga: Harga Emas Dunia Tembus 4.000 Dollar AS Per Troy Ons, Begini Cara Hitung ke Rupiah Per Gram

Analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, menambahkan bahwa meningkatnya selera risiko di pasar keuangan global juga menekan harga emas.

"Minat terhadap aset berisiko yang lebih tinggi pada awal pekan ini menjadi sentimen negatif bagi logam mulia seperti emas," tulisnya dalam catatan riset.

Analis dari Citi memperkirakan harga emas akan mengalami konsolidasi dalam dua hingga tiga pekan ke depan, seiring dengan kemungkinan berakhirnya penutupan sementara (shutdown) pemerintahan AS dan adanya pengumuman kesepakatan dagang antara AS dan China.

Baca juga: Investasi Perak Patut Dilirik, Ini Sebabnya

Tak hanya emas, harga logam mulia lainnya juga ikut merosot. Perak anjlok 7,6 persen menjadi 48,49 dollar AS per ons, platinum turun 5,9 persen ke 1.541,85 dollar AS per ons, dan palladium merosot 5,3 persen ke 1.417,25 dollar AS per ons.

Pasar kini menantikan rilis data indeks harga konsumen (CPI) AS bulan September yang sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan.

Data inflasi ini akan menjadi acuan penting menjelang rapat kebijakan The Fed pekan depan, di mana pasar memperkirakan kemungkinan besar pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Harga Batu Bara Melemah Tipis, Emas dan Kobalt Menguat di Awal November
Harga Batu Bara Melemah Tipis, Emas dan Kobalt Menguat di Awal November
Ekbis
Ekonom Nilai Menkeu Purbaya Abaikan Keterbukaan Risiko Fiskal dalam Pengelolaan APBN
Ekonom Nilai Menkeu Purbaya Abaikan Keterbukaan Risiko Fiskal dalam Pengelolaan APBN
Ekbis
Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Ekbis
IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur
IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur
Ekbis
Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Ekbis
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Jeff Bezos Geser Zuckerberg
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Jeff Bezos Geser Zuckerberg
Ekbis
Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Ekbis
Kinerja Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Maksimal, Bisa Tembus Target 2025?
Kinerja Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Maksimal, Bisa Tembus Target 2025?
Ekbis
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Keuangan
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Ekbis
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Energi
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
Ekbis
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Ekbis
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Belanja
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Industri
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau