NEW YORK, KOMPAS.com – Harga emas dunia anjlok di bawah 4.000 dollar AS per ons pada perdagangan Selasa (27/10/2025) waktu setempat, seiring meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kondisi ini menurunkan minat investor terhadap aset safe haven seperti logam mulia.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot merosot 2,7 persen ke 4.002,29 dollar AS per ons, setelah sempat menyentuh level terendah sejak 10 Oktober di 3.970,81 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 2,9 persen ke level 4.019,70 dollar AS per ons.
“Potensi tercapainya kesepakatan dagang AS-China mengindikasikan berkurangnya kebutuhan terhadap aset safe haven seperti emas,” ujar Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.
Baca juga: Harga Emas Dunia Turun di Bawah 4.000 Dollar AS, Imbas Perkembangan Dagang AS-China
Sebelumnya, emas sempat mencatat rekor tertinggi sepanjang masa pada 20 Oktober 2025 di level 4.381,21 dollar AS per ons. Namun setelahnya, harga emas melemah sepanjang pekan lalu dengan penurunan mencapai 3,2 persen.
Managing Partner CPM Group, Jeffrey Christian, menilai koreksi harga emas juga dipicu oleh aksi ambil untung investor serta berkurangnya kekhawatiran perang dagang. Pekan lalu, negosiator AS dan China dikabarkan mencapai kerangka awal kesepakatan untuk menunda tarif baru serta menangguhkan pembatasan ekspor logam tanah jarang dari China.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan bertemu Kamis mendatang untuk membahas kesepakatan tersebut.
Baca juga: Harga Emas Dunia Naik, Pasar Tunggu Sinyal dari The Fed
Pasar kini menanti keputusan The Federal Reserve (The Fed) terkait suku bunga yang akan diumumkan pekan ini. Sebagian besar pelaku pasar memperkirakan peluang 97 persen The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Emas sebagai aset non-yielding umumnya lebih menarik dalam kondisi suku bunga rendah. Namun, lembaga riset Capital Economics justru menilai reli emas sulit berlanjut, dan memangkas proyeksi harga menjadi 3.500 dollar AS per ons pada akhir 2026.
“Lonjakan harga 25 persen sejak Agustus 2025 sulit dibenarkan dibandingkan dengan pergerakan sebelumnya dalam reli emas,” tulis Capital Economics dalam laporannya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang