Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perilaku Konsumen Cepat Berubah, Pelaku Usaha Perlu Perhatikan 3 Hal Ini di 2026

Kompas.com - 28/10/2025, 16:12 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perilaku konsumen yang terus berubah mendorong industri dan bisnis untuk melakukan penyesuaian.

Tanpa penyesuaian, bukan tak mungkin bisnis apapun akan mudah ditinggalkan konsumennya.

Investor sekaligus pendiri Sevenpreneur Raymond Chin mengatakan, untuk menghadapi tahun 2026, sekurang-kurangnya terdapat tiga poin yang perlu diperhatikan pelaku bisnis.

Baca juga: Tren Perilaku Konsumen Jelang Ramadhan: Pilih Gratis Ongkir Ketimbang Promo Lainnya

Investor sekaligus Founder of Sevenpreneur Raymond Chin dalam Indonesia Knowledge Forum 2025, Selasa (28/10/2025).KOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI Investor sekaligus Founder of Sevenpreneur Raymond Chin dalam Indonesia Knowledge Forum 2025, Selasa (28/10/2025).

"Sangat disarankan untuk jangan kelewatan, karena kita lihat consumer behavior itu berubah bukan hitungan tahun," kata dia dalam Indonesia Knowledge Forum 2025, Selasa (28/10/2025).

Ia menambahkan, dulu bisnis bisa membuat proyeksi bisnis untuk jangka waktu tiga bulan, tetapi sekarang rata-rata proyeksi hanya berkisar tiga bulan.

Berikut tiga hal yang perlu diperhatikan pelaku usaha tahun depan menurut Raymond.

1. Wajib pakai AI

Ia memerinci tahun depan penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) adalah sesuatu yang sifatnya wajib.

Baca juga: Ini Perilaku Konsumen Barang Second Saat Belanja Online

AI dipercaya dapat membuat bisnis lebih efisien dan membuka peluang menghadirkan inovasi yang lebih.

Saat ini, sebagian masyarakat memang sudah menggunakan AI untuk aktivitas sehari-hari, tetapi AI belum sampai pada tahap mempermudah suatu organisasi atau sistem bisnis.

"Orang-orang yang benar-benar mengimplementasikan AI mereka merasa, prouktivitas per employee gue naik banget," ujar dia.

Halaman:


Terkini Lainnya
Harga Batu Bara Melemah Tipis, Emas dan Kobalt Menguat di Awal November
Harga Batu Bara Melemah Tipis, Emas dan Kobalt Menguat di Awal November
Ekbis
Ekonom Nilai Menkeu Purbaya Abaikan Keterbukaan Risiko Fiskal dalam Pengelolaan APBN
Ekonom Nilai Menkeu Purbaya Abaikan Keterbukaan Risiko Fiskal dalam Pengelolaan APBN
Ekbis
Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Ekbis
IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur
IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur
Ekbis
Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Ekbis
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Jeff Bezos Geser Zuckerberg
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Jeff Bezos Geser Zuckerberg
Ekbis
Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Ekbis
Kinerja Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Maksimal, Bisa Tembus Target 2025?
Kinerja Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Maksimal, Bisa Tembus Target 2025?
Ekbis
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Keuangan
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Ekbis
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Energi
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
Ekbis
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Ekbis
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Belanja
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Industri
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau