Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Beri Tarif Nol Persen untuk Malaysia dan Vietnam, Ekspor RI Bisa Tertekan?

Kompas.com - 28/10/2025, 22:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

Ilustrasi tarif impor Trump. SHUTTERSTOCK/OLIVIER LE MOAL Ilustrasi tarif impor Trump.

Produk Indonesia yang masuk ke AS akan menghadapi “handicap tariff” tambahan yang menggerus daya saing harga.

"Ini bisa membuat buyer AS memilih sourcing dari negara yang tarifnya lebih rendah, atau menuntut margin lebih kecil dari eksportir Indonesia agar mereka tetap kompetitif, sehingga menekan keuntungan eksportir Indonesia," ungkap Sobur.

Baca juga: Lawan Dominasi China, Trump Gandeng Australia Teken Kesepakatan soal Mineral Kritis Senilai Rp 140 Triliun

Kondisi ini memunculkan kekhawatiran terjadinya pergeseran pangsa pasar dari Indonesia ke negara Asia Tenggara lain yang lebih “tariff friendly” ke AS. Terutama untuk produk mebel atau kerajinan yang sensitif tarif dan biaya logistik.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia (Dekaindo) Soetanto Abdoellah menyoroti Malaysia sebagai pesaing Indonesia untuk produk kakao yang masuk ke pasar AS, terutama produk berupa cocoa butter dan powder.

Jika untuk produk tersebut Malaysia mendapat pembebasan bea masuk atau tarif nol persen ke AS, maka daya saing sebagian produk Indonesia akan menurun.

Meski, Soetanto menyampaikan, sejauh ini belum ada kekhawatiran yang signifikan. Sebab, mayoritas eksportir produk kakao ke pasar AS adalah perusahaan Amerika yang beroperasi di Indonesia.

Baca juga: Harga Kopi di AS Naik 21 Persen Imbas Tarif Trump, Konsumen Diprediksi Ubah Pola Konsumsi

"Mereka mengolah biji kakao di Indonesia menjadi butter dan powder, kemudian mengirim hasil olahannya ke jaringan mereka di seluruh dunia, termasuk AS," ungkap Soetanto.

AS menjadi salah satu tujuan utama ekspor kakao Indonesia. Negeri Paman Sam merupakan pasar terbesar kedua dengan porsi 15,72 persen dari total ekspor kakao Indonesia.

Ekspor menjadi tumpuan industri kakao Indonesia lantaran pasar domestik hanya menyerap sekitar 25 sampai 30 persen.

Catatan dan harapan pelaku industri

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau