Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Terkoreksi, Ray Dalio: Emas Adalah Uang yang Paling Fundamental

Kompas.com - 29/10/2025, 07:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber CNBC, Reuters

KOMPAS.com – Harga emas dunia merosot ke posisi terendah dalam tiga pekan terakhir pada perdagangan Selasa (28/10/2025) waktu setempat. Pelemahan ini terjadi seiring meningkatnya optimisme atas kemajuan pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, yang mengurangi minat investor terhadap emas sebagai aset lindung nilai.

Mengutip Reuters, harga emas spot turun 0,70 persen menjadi 3.952,87 dollar AS per ons atau sekitar Rp 65,2 juta per ons (kurs Rp 16.500 per dollar AS). Sementara kontrak berjangka emas AS melemah 0,9 persen dan ditutup di level 3.983,1 dollar AS per ons, setara dengan Rp 65,7 juta per ons.

“Ketegangan dagang AS-China benar-benar mereda, dengan kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang pada akhir pekan ini setelah pertemuan puncak antara Presiden Xi dan Trump. Ini menjadi sentimen bearish bagi logam safe haven,” kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

Baca juga: Ray Dalio Sarankan Alokasi 15 Persen Emas ke Portofolio Investasi

Menurut laporan, pejabat ekonomi dari AS dan China telah menyelesaikan kerangka kesepakatan yang akan dibahas Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping dalam pertemuan Kamis mendatang.

Optimisme terhadap meredanya ketegangan dagang ini juga mendorong penguatan pasar global. Indeks utama di Wall Street bahkan dibuka pada level rekor pada perdagangan Selasa.

Sementara itu, investor menanti hasil rapat kebijakan dua hari The Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan berakhir Rabu. Bank sentral AS tersebut diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebesar seperempat poin persentase.

Baca juga: Ray Dalio Sarankan Investor Masukkan Emas ke Portofolio Investasi

Prediksi Harga Emas Dunia 2026

Kendati demikian, arah harga emas ke depan masih beragam. Beberapa analis memperkirakan harga tetap tinggi, sementara lainnya menilai pasar berpotensi melanjutkan koreksi.

Asosiasi Pasar Logam Mulia London (LBMA) dalam pertemuan tahunannya memproyeksikan harga emas bisa mencapai 4.980 dollar AS per ons atau sekitar Rp 82,2 juta dalam 12 bulan ke depan. Namun, Citi dan Capital Economics justru menurunkan proyeksi harga emas pada pekan ini.

“Pasar emas sudah berada di level jenuh beli, yang akhirnya memicu koreksi minggu ini,” tulis Bank of America dalam laporannya. Bank tersebut menambahkan, harga emas mendekati proyeksi bearish di level 3.800 dollar AS per ons atau sekitar Rp 62,7 juta pada kuartal IV tahun ini.

Baca juga: Harga Emas Dunia Capai Titik Terendah dalam 3 Pekan, Pasar Masuk Level Jenuh Beli?

Wanti-wanti Ray Dalio soal Emas

Di tengah fluktuasi harga ini, pendiri Bridgewater Associates, Ray Dalio, mengingatkan investor agar memandang emas secara berbeda. 

Dalam wawancara eksklusif dengan CNBC di sela acara Future Investment Institute di Riyadh, Arab Saudi, Dalio mengatakan emas merupakan bentuk uang paling mendasar.

“Orang perlu memandang emas secara berbeda dari biasanya,” ujar Dalio. 

“Emas adalah bentuk uang yang paling fundamental.”

Menurutnya, setiap investor sebaiknya memiliki eksposur terhadap emas dalam portofolio mereka, sekitar 5 persen hingga 15 persen. 

Pesan Dalio itu menjadi refleksi penting di tengah ketidakpastian pasar dan dinamika kebijakan suku bunga global yang terus berubah.

Baca juga: Cara Raup Untung Saat Harga Emas Naik Turun

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Harga Batu Bara Melemah Tipis, Emas dan Kobalt Menguat di Awal November
Harga Batu Bara Melemah Tipis, Emas dan Kobalt Menguat di Awal November
Ekbis
Ekonom Nilai Menkeu Purbaya Abaikan Keterbukaan Risiko Fiskal dalam Pengelolaan APBN
Ekonom Nilai Menkeu Purbaya Abaikan Keterbukaan Risiko Fiskal dalam Pengelolaan APBN
Ekbis
Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Ekbis
IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur
IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur
Ekbis
Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Ekbis
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Jeff Bezos Geser Zuckerberg
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Jeff Bezos Geser Zuckerberg
Ekbis
Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Ekbis
Kinerja Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Maksimal, Bisa Tembus Target 2025?
Kinerja Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Maksimal, Bisa Tembus Target 2025?
Ekbis
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Keuangan
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Ekbis
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Energi
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
Ekbis
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Ekbis
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Belanja
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Industri
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau