KOMPAS.com — Dua emiten properti yang beroperasi di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), menyesuaikan target pra-penjualan 2025 di tengah dinamika makroekonomi, seraya menegaskan fokus pada pertumbuhan jangka panjang dan penguatan proyek-proyek unggulan.
Langkah penyesuaian itu diambil saat rupiah melemah 5,21 persen secara tahunan (yoy) terhadap dollar AS dan Indeks Kepercayaan Konsumen turun dari 123,5 menjadi 115.
Perilaku konsumen yang lebih selektif menjadi pertimbangan kedua perseroan dalam menyusun strategi penjualan dan pengembangan produk.
CBDK menyesuaikan target pra-penjualan 2025 dari Rp 2,03 triliun menjadi Rp 508 miliar. Perseroan menilai bahwa penyesuaian ini merupakan langkah strategis dan terukur agar proyeksi penjualan tetap realistis serta selaras dengan kondisi pasar.
Hingga sembilan bulan pertama 2025, CBDK membukukan pra-penjualan Rp 321 miliar atau 63 persen dari target yang telah disesuaikan.
Perusahaan memandang perlambatan itu sebagai konsolidasi alami untuk memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang.
CBDK melihat peluncuran infrastruktur baru, Nusantara International Convention Exhibition (NICE) dan Jalan Tol Kataraja, yang beroperasi sejak September 2025 berpotensi mendorong arus kunjungan dan aktivitas ekonomi di PIK2.
Kehadiran kedua infrastruktur tersebut diharapkan membuka peluang pertumbuhan yang lebih luas pada kuartal-kuartal berikutnya.
Di segmen residensial, CBDK tetap memprioritaskan Rumah Milenial dan Permata Hijau Residences.
Sementara untuk produk komersial, proyek strategis yang menjadi tulang punggung di antaranya adalah Rukan Petak 9, Bizpark PIK2, SOHO The Bund, Ruko Pasadena Walk, Rukan Little Siam, dan Rukan Pasar.
Presiden Direktur CBDK Steven Kusumo menekankan, penyesuaian target dilakukan hati-hati setelah evaluasi menyeluruh terhadap kondisi pasar dan arah ekonomi nasional.
“Kami melihat dinamika pasar saat ini sebagai bagian dari proses menuju keseimbangan baru. Penyesuaian target bukan langkah defensif, melainkan strategi realistis untuk memastikan pertumbuhan CBDK tetap sehat dan berkelanjutan,” ujar Steven dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (1/11/2025).
Ia menambahkan, perseroan akan terus mendorong pertumbuhan melalui pengembangan proyek-proyek unggulan, baik residensial maupun komersial, untuk memperkuat nilai jangka panjang kawasan PIK2.
”Dengan target pra-penjualan 2025 yang telah disesuaikan menjadi Rp 508 miliar, kami tetap berfokus pada pengembangan proyek-proyek unggulan,” tutur Steven.
“Kami optimistis, melalui langkah-langkah strategis dan adaptif yang kami ambil, CBDK akan terus memainkan peran penting dalam perkembangan PIK2 dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan,” tambahnya.