Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Menag Kapok Jadi Dewan Penasihat Ormas karena Namanya Dicatut di Proposal Pendanaan

Kompas.com - 16/08/2025, 16:24 WIB
Singgih Wiryono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar mengaku kapok namanya dicantumkan menjadi dewan penasihat organisasi masyarakat keagamaan.

Hal itu disampaikan Nasaruddin dalam acara peluncuran Wakaf Pendidikan Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama di Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (16/8/2025).

Nasaruddin mengatakan, dia mendengar ada orang-orang di lapangan yang mengatasnamakan namanya sambil membawa proposal pendanaan.

Setelah ditelusuri, dia mengingat beberapa lembaga dan ormas meminta dirinya menjadi Ketua Dewan Penasihat.

Baca juga: Momentum Bersih-bersih Kemenag Lewat Kasus Kuota Haji, Nasaruddin Umar: Insya Allah

"Ya bagi saya yang pendekatannya penguatan agama, Islam terutama ya, masa diminta penasehat tidak mau? Sudah boleh, boleh, boleh, dan seterusnya," kata Nasaruddin.

Namun ternyata, namanya sebagai Ketua Dewan Penasihat dimanfaatkan sebagai nama besar untuk mencari keuntungan.

"Eh ternyata dimanfaatkan. Pergi (mengajukan proposal) ke mana-mana, (lalu mengatakan) Pak saya disuruh Pak Ketua Dewan Penasihat untuk ini," imbuh Nasaruddin.

Ormas yang tidak disebutkan Nasaruddin Umar itu kemudian mendapat keuntungan karena nama besarnya.

Oleh sebab itu, Nasaruddin kini tidak bersedia jika ada yang meminta dirinya sebagai dewan penasihat.

"Wah, akhirnya dapat lah macam-macam (keuntungan untuk ormas tersebut). Akhirnya banyak yang lainnya minta (agar dirinya jadi dewan penasihat), no, saya tidak, sudah tobat menjadi dewan penasihat," ucap Nasaruddin.

Baca juga: Beri Akses KPK soal Dugaan Korupsi Kuota Haji, Menag: Kami Warga Negara yang Taat

Dalam forum itu, Nasaruddin juga mendeklarasikan, jika ada yang mengaku mencari keuntungan atas nama dirinya, dipastikan hal itu bukan dari dirinya.

"Jadi, sekaligus saya mendeklarasi ini, kalau ada orang ngaku-ngaku mencari dana atau mencari apapun mengatasnamakan Menteri Agama, itu pasti palsu," ujar dia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Anggota DPR Cecar KY, Calon Hakim Agung Pernah Diduga Plagiat Lolos Seleksi Lagi
Anggota DPR Cecar KY, Calon Hakim Agung Pernah Diduga Plagiat Lolos Seleksi Lagi
Nasional
TNI AL Berupaya Akuisisi Kapal Induk Italia untuk Perkuat Armada Laut
TNI AL Berupaya Akuisisi Kapal Induk Italia untuk Perkuat Armada Laut
Nasional
KPK Bakal Panggil Anak Eks Gubernur Kaltim Dayang Donna Terkait Kasus Suap IUP
KPK Bakal Panggil Anak Eks Gubernur Kaltim Dayang Donna Terkait Kasus Suap IUP
Nasional
Amnesty: Kasus Munir Penting untuk Bersihkan Negara dari Penyalahgunaan Kekuasaan
Amnesty: Kasus Munir Penting untuk Bersihkan Negara dari Penyalahgunaan Kekuasaan
Nasional
Tiba di Tanah Air, KRI Brawijaya-320 Akan Ditempatkan di Koarmada II
Tiba di Tanah Air, KRI Brawijaya-320 Akan Ditempatkan di Koarmada II
Nasional
Kasus Bunuh Diri Ibu dan Anak di Bandung, Menko Pratikno Sebut Perempuan Menanggung Beban Berat
Kasus Bunuh Diri Ibu dan Anak di Bandung, Menko Pratikno Sebut Perempuan Menanggung Beban Berat
Nasional
Gen Z, FOMO, dan Tragedi di Balik Demonstrasi
Gen Z, FOMO, dan Tragedi di Balik Demonstrasi
Nasional
Ketua KY Sebut 12 Hakim Agung Pensiun di 2025
Ketua KY Sebut 12 Hakim Agung Pensiun di 2025
Nasional
Kapal Perang Baru TNI AL, KRI Brawijaya-320 Tiba di Tanah Air Setelah 44 Hari Berlayar dari Italia
Kapal Perang Baru TNI AL, KRI Brawijaya-320 Tiba di Tanah Air Setelah 44 Hari Berlayar dari Italia
Nasional
Nusron Disentil di DPR terkait Nasib 3,1 Juta Hektare Lahan Sawit Ilegal yang Sudah Disita Prabowo
Nusron Disentil di DPR terkait Nasib 3,1 Juta Hektare Lahan Sawit Ilegal yang Sudah Disita Prabowo
Nasional
Main Domino Bareng Aziz Wellang, Menteri Karding: Raja Juli Tidak Salah, Saya Tanggung Jawab Penuh
Main Domino Bareng Aziz Wellang, Menteri Karding: Raja Juli Tidak Salah, Saya Tanggung Jawab Penuh
Nasional
KY Umumkan Hasil Seleksi 13 Calon Hakim Agung dan 3 Hakim Ad Hoc HAM, Berikut Daftarnya
KY Umumkan Hasil Seleksi 13 Calon Hakim Agung dan 3 Hakim Ad Hoc HAM, Berikut Daftarnya
Nasional
Menag Jenguk dan Doakan Korban Ambruknya Bangunan Majelis Taklim di Bogor
Menag Jenguk dan Doakan Korban Ambruknya Bangunan Majelis Taklim di Bogor
Nasional
KPK Panggil Iwan Chandra Pengantar Uang Suap Rp 3 M untuk Ketua Kadin Kaltim Dayang Dona
KPK Panggil Iwan Chandra Pengantar Uang Suap Rp 3 M untuk Ketua Kadin Kaltim Dayang Dona
Nasional
Meski Tak Terima Uang, Nadiem Makarim Dinilai Tetap Bisa Dijerat dalam Kasus Laptop Chromebook
Meski Tak Terima Uang, Nadiem Makarim Dinilai Tetap Bisa Dijerat dalam Kasus Laptop Chromebook
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau