Sebelum penunjukan ini, posisi Dubes AS sudah kosong selama dua tahun.
Hal itu terjadi setelah Rosan Roeslani menyelesaikan tugasnya pada 17 Juli 2023.
Rosan tak lagi menduduki posisi Dubes Indonesia untuk AS karena pada saat itu ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN oleh Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Setelah Rosan, Jokowi belum lagi menunjuk Dubes Indonesia untuk AS di Washington DC, hingga akhirnya kini ditunjuk oleh Prabowo.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengakui kesalahannya soal kekosongan pos Dubes AS dan negara lain.
Baca juga: Eks Marinir Satria Kumbara Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia: Jika Langgar UU, Itu Tanggung Jawabnya
“Terima kasih bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian. Concern-nya memang benar, saya kira ini juga kesalahan kami sehingga proses ini tidak berlangsung dengan cepat dan smooth,” ujar Sugiono, dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Senin (30/6/2025).
“Dalam rangka mencari duta besar ini tidak mudah, semuanya harus kita hitung dan kita perhatikan, ada kompetensi. Memang tidak mudah mencari duta-duta besar sekelas Pak Arif Havas Oegroseno atau siapa. Jadi, perlu waktu dan alhamdulillah semua prosesnya sudah bisa kami selesaikan di Kemlu,” ungkap dia.
Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Poppy Sulistyaning Winanti menilai, kekosongan posisi dubes Indonesia untuk Amerika sebagai sebuah tanda tanya.
Padahal, kata dia, dubes Indonesia untuk Amerika sempat mengalami tiga kali pergantian dalam waktu cukup berdekatan pada masa pemerintahan Jokowi.
"Posisi dubes tentunya sangat krusial dalam relasi antarnegara, apalagi keberadaan dubes mencerminkan seberapa strategis negara tersebut di mata negara lain," ujar Poppy, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/4/2025).